GROBOGAN, iNews.id - Sebuah warung makanbakso dan mi ayam di Jalan Gajah Mada, Purwodadi, Kabupaten Grobogan menyajikan menu yang unik. Sajian rasa pedas mulai dari level gebetan hingga bojone wong atau istri orang lain.
Dalam penyajiannya, menggunakan wajan atau tempat penggorengan. Agar wajan tidak terguling dan tumpah, diberikan penyangga dari mangkuk, sehingga penikmat bakso atau mi ayam bisa nyaman dalam menyantap.
Selain menggunakan wajan, pengelola juga menyediakan media cobek. Para pembeli yang biasa jajan mengaku sangat suka dan menikmati sensasi tuangan mi ayam di atas cobek. Selama ini, cobek biasa digunakan untuk menaruh sambal.
Dalam sehari, warung diserbu ratusan pembeli. Menu unik yang menjadi favorit para pembeli, terutama mie ayam adalah level gebetan, gadis, janda dan bojone wong atau istri orang lain. Level-level tersebut memiliki rasa pedas yang berbeda-beda.
“Untuk level gebetan memiliki rasa pedas yang paling rendah, dan level bojone wong memiliki rasa pedas level tertinggi,” kata pemilik warung makan mie ayam bakso wajan dan cobek, Firida, Rabu (1/6/2022).
Warung makan yang berdiri sejak lima tahun lalu, awalnya tidak terlalu ramai. Namun sejak menggunakan media wajan pada dua tahun lalu, jumlah pengunjung mulai meningkat.
Pembeli tertarik dengan sesuatu yang unik dan tidak biasa digunakan kuliner lainnya di Grobogan. Sedangkan media cobek muncul ketika wajan yang digunakan habis diserbu pembeli.
Tersisa cobek yang biasa digunakan untuk menuangkan sambal. Dengan menggunakan cobek, justru menjadi pemikat bagi pembeli. Sebab rasa mi yang dituangkan di atas cobek menjadi berbeda dan lebih nikmat.
“Saya penasaran dan ingin mencicipi mi wajan dan cobek yang sudah terkenal,” kata salah satu pembeli, Yuli.
Dalam sehari, warung makan ini menyediakan 10 kilogram daging sapi, dan ketika hari libur pasokan daging ditambah. Sebab jumlah pembeli semakin banyak.
Omzet bersih yang diperoleh dalam sehari bisa mencapai Rp2 juta. Jika pada hari libur, jumlah pemasukan yang diperoleh semakin meningkat hingga Rp5 juta.
Editor : Putra