PONOROGO, iNews.id - Data yang dirilis oleh Pemkab Ponorogo hingga kini jumlah hewan ternak sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) per tanggal 22 Juni sebanyak 7130. Angka tersebut berbanding terbalik dengan jumlah kesembuhan yang hanya 38 ekor saja. Sedangkan untuk kematian sapi kurang lebih 500 ekor yang dilaporkan.
Kematian sapi khusus diwilayah Kecamatan Pudak masih menghantui para peternak. Bahkan para peternak meminta bantuan pemerintah, terutama pengadaan backhoe untuk mengubur dan sembako untuk makan sehari-hari.
Salah satu Kepala Desa yang ada di Kecamatan Pudak, Sujadi mengungkapkan bahwa warga jelas kuwalahan mengubur sapi, karena jumlahnya yang sangat banyak.
"Butuh backhoe untuk mengubur sapi, karena jika manual warga cukup kuwalahan, karena ukuran nya yang sangat besar dan harus dalam," tutur Sujadi Kepala Desa Pudak Kulon.
Lanjut Sujadi, penguburan sapi yang mati akibat PMK, rata-rata membutuhkan sekitar 30 sampai 50 orang, belum lagi ketika harus mengevakuasi bangkai sapi dari kandang sebelum dikuburkan.
“Jadi akan lebih mudah jika menggunakan backhoe, dan lebih cepat. Warga tinggal mencarikan lahan untuk jadi tempat penguburan massal sapi,” imbuhnya.
Selain bantuan backhoe untuk mengubur sapi, masih menurut Sujadi, warga juga butuh bantuan sembako, karena masyarakat Pudak yang memelihara sapi, lahan pertaniannya ditanami rumput.
“Masyarakat sini kalau beras itu beli, karena lahan ditanami rumput, bukan padi, padahal ekonomi sudah terancam, tidak ada yang jual susu sapi lagi," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait