Mayat Bergelimpangan di Kelab Malam, Saksi Mata Bilang Ada Gas Air Mata

Umaya Khusniah
Pengunjung kelab malam di Afrika Selatan menggunakan air mata ketika 21 remaja tewas misterius. (Foto: Reuters)

PRETORIA, iNews.id - Pengunjung kelab malamdi Afrika Selatan menggunakan air mata ketika 21 remaja tewas misterius. Tidak ada pintu keluar yang dapat diakses saat itu. 

Pernyataan ini disampaikan seorang saksi mata seperti dilansir dari ABC News, Jumat (1/7/2022).

Sibongile Mtsewu (22) mengaku sedang memesan minuman di Enyobeni Tavern di dekat kota East London. Tiba-tiba pintu ditutup dan beberapa jenis bahan kimia dilepaskan ke udara.

"Tidak ada jalan keluar. Tidak ada kesempatan untuk bernapas," kata Mtsewu dalam wawancara telepon.

Mtsewu juga mengaku pingsan setelah menghirup zat itu. Dia disadarkan oleh saudaranya beberapa saat kemudian. 

"Gas air mata mencekik banyak orang. Itu sebabnya orang mati," katanya.

Mtsewu mengatakan salah satu kakinya terluka dan tubuhnya sakit akibat insiden itu.

Layanan Polisi Afrika Selatan telah menolak untuk mengomentari kemungkinan penyebab kematian. Sementara hingga saat ini penyelidikan sedang berlangsung.

Petugas dipanggil ke Enyobeni Tavern di Scenery Park, pinggiran kota East London, Provinsi Eastern Cape, Minggu (26/6/2022) sekitar pukul 4 pagi waktu setempat. Setibanya di sana, mereka menemukan 17 remaja tewas di dalam klub. 

Empat orang lainnya meninggal saat dirawat atau dalam perjalanan ke rumah sakit. Korban termuda berusia 13 tahun.

Insiden itu masih dalam penyelidikan. Keadaan seputar tragedi itu tidak jelas, dan penyebab kematian belum ditetapkan. Tidak ada penangkapan yang dilakukan.

"Kami tidak ingin membuat spekulasi pada tahap ini karena penyelidikan kami terus berlanjut," kata juru bicara Kepolisian Afrika Selatan, Brigjen Tebinkosi Kinana, Minggu.

Menurut juru bicara Departemen Kesehatan Eastern Cape, Siyanda Manana, hingga Kamis, 21 korban telah diidentifikasi dan autopsi selesai. Namun laporan toksikologi masih menunggu. Pemakaman para korban akan diadakan minggu depan.

Komisioner Dinas Kepolisian Afrika Selatan untuk Provinsi Eastern Cape, Letnan Jenderal Nomthetheleli Mene, merilis sebuah pernyataan pada hari Rabu (29/6/2022). Dia mengungkapkan keprihatinan tentang rumor yang beredar dan laporan media yang berspekulasi tentang penyebab kematian.

"Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, pada waktu yang tepat dan ketika laporan resmi telah dibuat oleh para ahli, keluarga dan anggota masyarakat akan diberitahu oleh otoritas terkait," kata Mene. 

Dia mendesak orang untuk menahan diri dari membuat asumsi berisiko yang tidak membantu penyelidikan petugas. 

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network