Dalam ritual kuno di San Pedro Huamelula yang sudah bercampur dengan Katolik, warga mendandani buaya atau dengan gaun pengantin putih ditambah pakaian warna-warni lainnya.
Reptil berusia 7 tahun itu diyakini sebagai dewa yang mewakili ibu pertiwi. Pernikahannya dengan pemimpin setempat melambangkan bersatunya manusia dengan dewa.
Begitu terompet dibunyikan dan drum dipukul, warga mengarak sang pengantin buaya melewati jalan-jalan, sementara para laki-laku mengipasinya dengan topi.
Editor : Putra
Artikel Terkait