PONOROGO, iNews.id - Ratusan anak-anak dari berbagai desa di Ponorogo melakukan bongkar celengan, di rumah baca Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Program menabung ini memang dulunya digagas oleh Kepala Desa Bringinan sejak tahun 2015 lalu, hingga sekarang.
Di tahun ini ada sebanyak 600 anak menyebar 18 desa, yang dulunya cuma untuk anak-anak Desa Bringinan saja, untuk menjadi peserta bongkar celengan, setelah setahun terakhir mereka aktif menabung koin.
Uang koin yang ditabung selama satu tahun terkumpul ratusan juta (foto; iNews.id/Putra
Kades Bringinan, Barno mengatakan kegiatan ini digelar selama 6 hari, karena jumlah peserta yang banyak. Namun untuk peserta kita batasi maksimal kelas 6 Sekolah Dasar, kalau minimal bisa mulai dari TK ataupun Paud.
"Dorongan dari orang tua, minat anak untuk menabung semakin tinggi. Artinya anak-anak yang tadinya boros menjadi irit, dengan menyisihkan uang saku mereka," kata Barno.
Dari sekian banyak peserta, rata-rata mereka mampu menabung antara 500 ribu hingga satu juta setiap anak, bahkan ada yang mendapat tiga juta dari uang pecahan koin yang dikumpulkan.
“Ada aturannya, jika menabung uang kertas diperbolehkan namun maksimal dua ribu, tidak boleh lebih dari itu,” jelas Barno.
Lanjut Barno menambahkan tahun ini diprediksi uang tabungan anak-anak tersebut mencapai Rp 300 juta. Hasil dari setahun terakhir menabung koin.
"Melihat dari banyaknya peserta, saat ini diprediksi tabungan mereka bisa mencapai Rp 300 juta dalam bentuk koin," ungkapnya.
Salah satu peserta, Faudiah mengaku setiap hari dia menabung. Mulai dari pecahan Rp 500 hingga Rp 1000 hasil dari sisa uang saku. Rencananya, uang tersebut untuk membeli keperluan sekolah dan buku cerita.
Para peserta bongkar celengan merupakan anak usia TK hingga SD (foto; iNews.id/Putra)
"Ini kali kedua ikut nabung massal, tadi dapatnya 500 ribu," pungkas Faudiah.
Editor : Putra
Artikel Terkait