Siswa Miskin Berangkat Sekolah dengan Seragam Kebesaran, Lihat yang Dilakukan Gurunya

Umaya Khusniah
Guru di Penang membelikan seragam untuk siswanya yang kurang mampu. (Foto: Penang Kini)

KUALA LUMPUR, iNews.id Siswa di Penang Malaysia berangkat sekolah dengan memakai seragam dan sepatu yang kebesaran. Gurunya yang mengetahui hal itu memutuskan membelikannya seragam dan sepatu setelah mengetahui tekad bulat bocah itu agar tetap bisa sekolah. 

Kisah guru, Mohd Nasir Mohd Zain dan seorang murid kelas tiganya itu viral di media sosial dan menuai banyak respon positif.

Kisah itu bermula saat Zain melihat seorang siswanya menyeret kakinya saat berjalan. Tak hanya itu, siswa itu juga dan terus-menerus memegangi celana sekolahnya.

Ternyata seragam yang dikenakan anak laki-laki itu terlalu besar. Pasalnya, bocah itu memakai seragam yang dulu pernah dipakai kakaknya.

“Saya menangis, di antara banyak orang kurang mampu yang saya temui, dia sangat istimewa. Dia memiliki tekad yang tinggi dan datang ke sekolah meskipun dalam kondisi yang sangat buruk,” kata Zain seperti diberitakan oleh Harian Metro.

Dia pun berencana mengadopsi dan membantu siswa tersebut semampunya. Guru itu berharap siswa itu bisa melanjutkan sekolahnya seperti siswa lainnya.

Zain lalu membeli seragam yang pas untuk siswa yang tak disebutkan namanya tersebut.

“Air mata saya hampir jatuh ketika melihatnya rela menyeret kakinya di lantai agar sepatunya yang jauh lebih besar dari kakinya tidak lepas. Sementara tangannya selalu memegangi celananya agar tidak tergelincir,” katanya. 

Dia yakin, jika hal itu terjadi pada putranya atau siswa yang lain, mereka akan malu dan tidak mau sekolah.

"Jadi, saya tidak peduli orang mau bilang apa karena niat saya untuk membagikan cerita ini agar menjadi inspirasi bagi orang lain, terutama siswa lain agar tidak menjadikan kemiskinan sebagai penghalang untuk datang ke sekolah,” kata Zain.

Bocah laki-laki itu diduga berasal dari keluarga miskin. Dia memiliki empat saudara lelaki dan perempuan lainnya.

“Saya pikir sekarang dia belajar di kelas 3, mungkin tidak tahu apa itu rasa malu. Bayangkan ketika dia naik ke kelas 4, 5 atau 6, bukan tidak mungkin dia akan merasa malu. Jika dia tidak sekolah, masa depannya akan gelap. Kalau ada dukungan moril seperti ini, saya kira setidaknya bisa membangkitkan semangatnya untuk maju dalam studinya,” kata guru tersebut.

Zain pun mengaku terharu melihat raut muka muridnya yang bahagia mendapat seragam baru. 

“Saya sangat senang melihat ekspresi wajah gembira anak itu, seolah-olah apa yang diimpikannya telah tercapai,” ujarnya.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network