JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Sekolah-sekolah di Prancis, baru-baru ini menjadi sorotan internasional karena kontroversi terkait penggunaan abaya oleh siswi Muslimah. Pada hari pertama tahun ajaran, hampir 300 siswi dipulangkan oleh sekolah setelah mengenakan abaya, yang merupakan pakaian luar yang menutupi tubuh dari bahu hingga kaki.
Menteri Pendidikan Prancis, Gabriel Attal, mengatakan kepada lembaga penyiaran BFM bahwa sebagian besar siswi setuju untuk mengganti pakaian mereka, tetapi 67 siswi menolak dan akhirnya dipulangkan.
Keputusan pemerintah Prancis untuk melarang abaya di sekolah-sekolah diumumkan bulan lalu, dengan alasan melanggar aturan sekularisme dalam pendidikan. Selain melarang abaya, Prancis juga telah melarang jilbab sebagai tindakan yang dianggap afiliasi keagamaan.
Reaksi terhadap kebijakan ini sangat beragam di Prancis. Kelompok sayap kanan merasa senang dengan pelarangan ini, sementara kelompok sayap kiri menganggapnya sebagai penghinaan terhadap kebebasan sipil. Menteri Attal menegaskan bahwa sekularisme adalah bentuk kebebasan, bukan kendala.
Editor : Putra
Artikel Terkait