PONOROGO, iNews.id - Tak hanya dana alokasi khusus (DAK) perbaikan jalan yang terancam hangus, namun anggaran untuk perbaikan delapan sekolah juga juga bernasib sama. Pasalnya DAK di Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo sebesar Rp 8,5 miliar, hingga kini belum terserap. Padahal anggaran tersebut bakal digunakan untuk perbaikan 2 SD dan 6 SMP.
"Tadi kita lakukan hearing dengan dindik terkait DAK yang belum terserap tersebut," ungkap anggota DPRD Ponorogo, Puryono.
Lanjutnya, bahwa dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut, memang belum bisa dikatakan bahwa DAK ini akan hilang. Meski sesuai aturan, sekolah yang ditentukan lelang berakhir pada 21 juli 2022 lalu, bahkan diperpanjang sampai 31 Juli 2022.
"Penjelasannya kenapa DAK tidak terserap, karena ada yang gagal lelang dan ada juga yang gagal tayang," terangnya.
Masih menurut Puryono, bahwa penyebab dari gagal tayang lelang karena ada beberapa sekolah yang diajukan DAK, alasan dari Dindik tidak memenuhi syarat.
Sedangkan untuk yang gagal lelang, dirinya menyebut karena ketika diluncurkan untuk proses lelang, sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan tidak ada peminatnya, serta ada yang tidak memenuhi syarat
"Anggaran SD ada Rp1,6 miliar. Sedangkan SMP itu Rp6,9 miliar. Harapan kita masih ada solusi lain, sehingga program ini bisa terealisasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Ponorogo, Nurhadi dikonfirmasi seusai hearing tersebut beralasan berbagai usaha telah dilakukan. Salah satunya sudah menyampaikan surat melalui Sekda dan pemerintah pusat terkait untuk perpanjangan waktu.
"Gagal tayang itu tidak bisa dikatakan terlambat, kita sudah memasukkan data tapi belum diproses, sehingga batas waktunya habis," tegasnya.
Dirinya juga tidak mau dikatakan terlambat terkait penggunaan DAK tersebut. Menurutnya anggaran masih berjalan.
"Masih proses berjalan, tahun anggaran berakhir sampai akhir desember nanti," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait