"Kita ngomong transparansi keterbukaan ini supya kita menghindari salah orang dan peradilan sesat, makanya keadilan publik harus diperjuangkan, tapi kalau kayak begini apa yang mau kita perjuangakan ? Satu-satunya jalannya adalah tinggal kita dan rakyat harus berjuang supaya ini transparan dan keadilan publik bisa dilakukan," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya enggan marah-marah menanggapi pelarangan tim pengacara dalam mengikuti rekonstruksi itu secara langsung dan memilih pulang serta mengamati. Namun, pihaknya berencana melaporkan persoalan ini ke Presiden RI, DPR RI, hingga Menko Polhukam.
"Keadilan harus diperjuangkan, nggak bisa nih kita serahkan pada pimpinan-pimpinan yang ngomong doang, tapi banyak tipu-tipunya. wajahnya manis tapi banyak tipu-tipu, banyak omong kosong formalitas seperti ini. Biar Pak Mahfud lihat, belajar lhiat kenyataan di sini, Pak Mahfud, sama Kapolri belajar, sama Presiden, ini ditutupi-tutupi atau apa?," katanya.
Editor : Putra
Artikel Terkait