Cerita Suporter yang Selamat Meski Terjepit 30 Menit di Stadion Kanjuruhan

Avirista Midaada
Salah satu penonton menceritakan tentang Tragedi di Kanjuruhan ( Foto : Istimewa)

MALANG, iNews.id -  Tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang masih menyisakan duka dan trauma bagi para suporter yang pada saat kejadian berada di lokasi. Seperti seorang Aremania Ozy Maulana masih syok. Dia tak menyangka, stadion yang semula kondusif itu mendadak mencekam hingga ratusan temannya meninggal dunia. 

Ozy mengaku sempat panik dan ketakutan begitu polisi menembakkan gas air mata, hingga dia ikut berusaha keluar bersama ribuan suporter lainnya. Nahas, upaya itu justru membuatnya terjepit. Lebih dari 30 menit dia mencoba bertahan antara hidup dan mati. 

Ozy menceritakan, seusai laga sebenarnya situasi cukup kondusif. Pada saat itu, dirinya dan beberapa teman yang berada di tribun 14 memang masih berada di dalam guna menghindari kepadatan di pintu keluar. Kemudian, tak berselang lama ada beberapa Aremania yang masuk ke lapangan mendatangi pemain. Hal itu kemudian memicu Aremania lain untuk coba merangsek ke lapangan. 

"Kami yang di tribun 14 tidak ada yang turun ke lapangan. Situasi juga masih aman meskipun di bawah ada yang masuk ke lapangan. Tetapi tiba-tiba ada tembakan gas air mata mengarah ke tribun. Hal itu kemudian membuat situasi menjadi kacau dan semua kemudian berebut keluar. Tetapi pada saat bersamaan pintu keluar belum dibuka. Jadi itu yang membuat berdesakan," katanya Selasa (4/10/2022), ditemui di sebuah kafe.

Dirinya menambahkan, dalam situasi panik tersebut dirinya dan beberapa teman coba mengamankan beberapa anak-anak yang bersama mereka. Setelah itu, ia berusaha untuk menuju pintu keluar. Tetapi karena kondisi pintu belum terbuka, Ozy mengaku sempat terjadi dorong-dorongan. 

Beruntung dirinya berada pada sisi kiri dan mendapat pegangan besok yang tertempel di tembok. Meskipun ia menyebut bahwa saat itu dirinya berada dalam situasi antar hidup dan mati.

"Saya berpegangan pada besi itu sama temen saya sambil berusaha bertahan. Pernapasan sesak juga mata perih. Ada sekitar 30 menitan saya dalam posisi terjepit itu. Saat itu sudah saya sudah pasrah karena situasinya memang berdesakan," ungkapnya.

Setelah hampir 30 menit berdesakan baru pintu keluar bisa dibuka. Ozy menyebut bahwa yang membantu membuka pintu juga Aremania yang sudah berada di luar. Saat itu, perlahan penonton yang berdesakan mulai bisa keluar walaupun beberapa juga sudah terlihat lemas karena kekurangan oksigen. 

"Saat itu yang saya lakukan hanya berusaha bertahan agar jangan sampai terjatuh. Karena kalau jatuh pasti bahaya. Saya juga minta bantuan teman saya yang dibelakang untuk bisa," tuturnya. 

Di saat situasi berdesakan itu, Ozy menyatakan sempat melihat ada salah Aremania juga yang terjatuh. Saat itu, dirinya berusaha untuk membantu, tetapi karena situasi yang tidak memungkinkan, Ozy mengakui kesulitan membantu karena situasinya berdesakan. 

"Saya lihat dia sudah posisi tengkurap. Saya coba tarik bajunya tapi tidak bisa," katanya.
 

 

 

 

 

artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul: https://jatim.inews.id/berita/kesaksian-aremania-terjepit-30-menit-antara-hidup-dan-mati-saat-tragedi-kanjuruhan/2

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network