MOSKOW, iNews.id - Gegara menulis surat anti perang seorang nenek di Rusia dijebloskan ke penjara setelah memprotes keputusan perang Presiden Vladimir Putin. Bahkan tidak cuma menulis, namun ia juga meninggalkan catatan tersebut di makam orang tua Putin.
Irina Tsybanyeva (60) ditangkap setelah mengunjungi makam Maria dan Vladimir. Dalam catatan yang ditinggalkan, dia berharap Putin meninggal.
Sebelumnya, dia bersama sejumlah aktivis lain yang bersama menuju permakaman St. Petersburg untuk mengungkapkan perasaan mereka. Namun, dia diyakini menjadi yang pertama ditangkap karena dianggap memicu kerusuhan di kuburan
Putranya, Maksim Tsybanyev mengatakan kepada Mediazona bahwa ibunya ditangkap.
“Apa yang ada di catatan itu tidak diketahui secara pasti. Tapi dia bilang ada keinginan (bagi Putin) untuk mati," katanya.
Dia menceritakan, awalnya, sang ibu tak membukakan pintu bagi polisi saat akan ditangkap. Namun seorang polisi akan nekat mendobrak pintu.
Sang ibu akhirnya membuka pintu. Dia dan polisi sempat berbicara dalam waktu yang lama.
"Pada malam hari, dia menelepon dan mengatakan akan ada penggerebekan," kata Tsybanyev.
Sang ibu menghadapi tuduhan penodaan tubuh orang mati dan tempat pemakaman mereka. Dia bisa dipenjara hingga lima tahun.
Dilaporkan, sekelompok aktivis juga pernah meninggalkan catatan serupa di situs tersebut kurang dari dua minggu lalu.
“Orang tua yang terkasih, putra Anda nakal! Dia bolos pelajaran sejarah, berkelahi dengan teman sekelas, dan mengancam akan meledakkan seluruh sekolah! Lakukan sesuatu!" tulis aktivis itu kepada mendiang orang tua Putin.
artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul: https://www.inews.id/news/internasional/nenek-60-tahun-ditangkap-setelah-tulis-pesan-anti-perang-di-makam-orang-tua-putin/2
Editor : Putra
Artikel Terkait