PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Bencana tanah retak terjadi di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, membuat sedikitnya 43 kepala keluarga dengan 139 jiwa terpaksa harus diungsikan, ke tempat yang lebih aman. Puluhan warga tersebut ditempatnya di bangunan lama balai Desa Tumpuk, dan bangunan sekolah.
“Sudah dua hari ini warga mengungsi. Mulai kemarin malam. Dimana beberapa hari terakhir hujan deras mengguyur disini,” kata Kepala Desa Tumpuk, Imam Sulardi.
Masih menurut Imam, menyebutkan bahwa ratusan warga yang mengungsi terdiri balita, anak-anak, lansia, dan disabiltas. “Selain anak-anak juga banyak lansia serta ada balita,” imbuhnya.
Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Surono menjelaskan bahwa retakan pertama di lokasi pada tanggal 14 Februari 2022 lalu
“Semakin lama semakin bertambah lebar. Terakhir kemarin hujan deras retakan semakin melebar,” jelasnya.
Hingga kini, kata dia, mulai dari 10 centimeter sampai 30 centimeter. Sebagian juga ambles sehingga masyarakat kemarin langsung mengungsi.
“Banyak retakan, puluhan tempat, ada 1 - 2 rumah sampai dibongkar ada retakan dan ambles. Sebenarnya belum parah karena sebagian ambles sehingga dibongkar,” urainya.
Dia menuturkan bahwa banyak tumah yang retak di lantai dan tembok. Kondisi di lokasi memang daerah rawan.
Pihaknya, meminta Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melaksanakan kajian teknis tentang fenomena tanah gerak. “Memang lagi BMKG cuaca ekstrem, selalu waspada masyarakat di pengungsian bersabar menunggu kabar lebih lanjut terkait retakan di rumahnya,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait