JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Mungkin sebagian orang pernah mendengar tentang cerita mistis hantu Kuyang. Namun bagi orang Kalimantan makhluk jadi-jadian berwujud kepala wanita berambut panjang dengan organ dalam tubuhnya terburai dan tubuhnya tanpa kulit, sudah tidak asing lagi.
Kuyang adalah sosok gaib yang dapat terbang dan melayang-layang. Masyarakat Kalimantan meyakini bahwa asal-usul kuyang bermula dari seseorang yang menganut ilmu hitam.
Salah satu syarat menjelma sebagai kuyang adalah dengan menghisap darah bayi yang baru lahir atau darah wanita yang keluar saat proses persalinan.
Disaat tertentu penganut Kuyang akan menjelma sebagai hantu kuyang guna mencari mangsa. Ada juga yang menyebut Hantu Kuyang tidak bisa mendapatkan bayi atau wanita yang sedang melahirkan maka dia akan terbang dan berkeliaran di rumah penduduk untuk mencari bekas pembalut wanita yang sedang menstruasi.
Orang-orang yang memilliki ilmu kuyang ini mungkin ada disekitarmy, jadi jangan sampai menjadi korbannya.
Berikut Okezone rangkumkan ciri-ciri orang pemilik ilmu kuyang;
1. Pada bagian lehernya terdapat tanda berwarna merah atau hitam melingkar bekas kepala yang lepas. Ketika menjadi kuyang, mereka akan menggunakan selendang atau kain untuk menutupi tanda tersebut.
2. Sifat alamiah Kuyang ialah sangat suka dengan darah bayi, jadi saat mendekati bayi, si pemilik ilmu kuyang akan bertingkah aneh dan biasanya akan membuat bayi menjadi menangis.
3. Orang yang memiliki ilmu kuyang akan menghindar ketika ada paku yang dibakar, kuyang juga takut dengan bulu landak dan sapu lidi atau jarum yang ditancapkan.
4. Orang yang memiliki ilmu kuyang akan merasa gelisah dan merasa panas ketika mendengar lantunan ayat-ayat suci Alquran karena memang orang-orang itu telah bersekutu dengan iblis.
Kuyang sangat berbahaya terutama bagi wanita yang sedang mengandung dan bayi yang baru dilahirkan oleh karena itu kehadiran kuyang harus diwaspadai.
Cerita kuyang berkeliaran sudah bukan isapan jempol belaka bagi orang Kalimantan. Masyarakat setempat, keberadaan kuyang masih dipercaya dan diyakini akan ada secara turun temurun.
Editor : Putra
Artikel Terkait