TULUNGAGUNG, iNewsPonorogo.id – Mungkin tidak banyak yang tahu para algojo penumpas PKI yang kini masih hidup, salah satunya adalah Supardi. Akan tetapi Adi nama panggilan Supardi justru bernasib malang.
Tokoh masyarakat yang disegani, yang dikenal sebagai mantan algojo di era penumpasan G30 S PKI, karena guncangan kejiwaan dialaminya, Adi terpaksa meringkuk di pasungan bertahun-tahun.
Menurut salah satu sahabatnya, Kusnoto, Adi menjadi sosok yang mudah mengamuk tanpa sebab. Jika sudah kalap, membuat warga Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, tidak terkontrol.
“Karena badannya yang tinggi besar dan dikhawatirkan membahayakan orang lain, membuat Adi dipasung,” terang Kusnoto.
Kondisinya seperti itu membuat Adi akhirnya ditempatkan di “rumah baru”, tak jauh dari rumah yang ditempati keluarganya.
Bangunan yang hanya berupa empat tiang kayu, dengan selembar terpal usang yang berfungsi sebagai atap.
Pihak keluarga sengaja menempatkan Adi di sana. Sengaja disembunyikan agar orang lain tidak mengetahuinya.
“Mungkin penyakit seperti ini ini sama dengan aib,“ pungkasnya.
Sebagai tokoh yang pernah memimpin penumpasan pemberontakan G 30 S PKI 1965, nasib Adi bisa dikatakan tragis. Dia dipasung layaknya pesakitan
Editor : Putra
Artikel Terkait