PONOROGO, iNews.id - Jejak sejarah pelarian terakhir tokoh PKI Musso tidak tidak hanya sebuah sumur di Desa Semanding, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo yang menjadi saksi bisu, namun juga ada sebuah batu yang terletak di SMPN 1 Ponorogo.
Dimana setelah tewas tertembak, pada 31 oktober 1948, kemudian jasad Musso di bawa ke Rumah Sakit darurat yang sekarang menjadi SMPN 1 Ponorogo, dijalan HOS Cokroaminoto, Ponorogo.
“Memang benar bahwa ada batu yang digunakan untuk menaruh jasad Musso setelah tertembak di Semanding,” kata Sumarto salah satu mantan guru SMPN 1 Ponorogo.
Lanjutnya, bahwa Musso dalam pelarian ke Ponorogo setelah di buru pasukan TNI, akhirnya tewas disebuah sumur milik Mbah Sidik di Desa Semanding setelah sebelumnya baku tembak dengan tentara Siliwangi yang kebetulan melakukan patroli.
“Sesampai di SMPN 1 Ponorogo, jasad Musso memang sengaja diletakan di sebuah batu yang ada dihalaman depan, untuk dipertontonkan kepada masyarakat, bahwa gembong PKI itu telah tewas,” terangnya.
Setelah di pamerkan pada masyarakat, lantas jasad Musso kemudian dilakukan autopsi sebelum dimakamkan.
Rumah sakit darurat yang kini menjadi SMPN 1 Ponorogo (foto; iNews.id/Putra)
“Saya tidak tahu persis apakah kemudian jasadnya di makamkan atau dibawa kemana, kalau dari cerita yang saya tahu cuma sebatas di bawa ke SMPN 1 Ponorogo,” terangnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait