Melihat Kesenian Tradisional Teri Keling, Ada Ribuan Lalu dan Unsur Mistis

Putra
Tari Keling kesenian tradisional Ponorogo foto: iNewsPonorogo.id/Putra

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kabupaten Ponorogo tidak hanya terkenal akan Reognya, namun juga ada banyak kesenian tradisional yang usianya sudah ribuan tahun, salah satunya adalah Tari Keling.

Kesenian hanya ada di Dusun Mojo, Desa Singgahan Kecamatan Pulung ini, berhasil memikat penonton, saat tampil di perayaan Grebeg Suro.

"Alhamdulillah, kita hari ini pentas lagi di acara Grebeg Suro. Selain reog, tari Keling merupakan kesenian yang juga asli dari Ponorogo," kata Ketua seni tari Keling Guno Joyo Wiyoto.

Tari Keling sudah terwariskan secara turun temurun dan masih dipertahankan oleh warga masyarakat Dusun Mojo.

 "Informasi dari mbah-mbah kami, nama Keling diambil dari salah satu nama suku di Jawa," imbuhnya. 

Kemudian yang menjadi unik dari tari Keling ini, semua pemainnya, yakni pemain musik dan penarinya hanya dimainkan oleh warga Dusun Mojo Desa Singgahan.

"Selain hanya dimainkan oleh warga Dusun Mojo saja. Juga tidak bisa dicampur atau dikolaborasikan dengan kesenian lain," jelasnya. 

Lanjutnya, Wiyoto menceritakan bahwa gerakan tari ini, dari dulu hingga sekarang masih sama. Gerakannya pun juga tidak ada yang diadopsi dari tarian daerah manapun.

"Gerakannya dari dulu hingga sekarang masih sama," tambahnya.

Masih menurut Wiyoto, mengungkapkan bahwa memang tarian ini mempunyai keunikan tersendiri dari pemain, kostum hingga ada unsur mistis yang selalu digandengkan dengan kesenian Keling.

Diantaranya bekas kostum yang digunakan juga tidak bisa dibuang disembarang tempat, harus dibuang di Dukuh Mojo, jika setelah pertunjukan ke luar daerah.

‘’2017 ketika ada acara parade budaya di Kediri ada yang membuang kostum tersebut di hutan Sukun. Sejak saat itu hingga sekarang banyak yang melihat kemunculan sosok keling di sekitar hutan tersebut,’’ ungkapnya.

Terkait dengan pemain tari Keling yang identik dengan tubuh hitam itu, Wiyoto menjelaskan bahwa itu menggunakan campuran minyak curah dan arang.

"Membuat hitam seluruh tubuh itu, menggunakan campuran minyak curah dengan arang atau serbuk hitam," pungkasnya. 

Dalam bahasa Sansekerta, tarian ini bisa diartikan dengan tarian hitam atau juga keling karena penarinya yang berkeliling.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network