2. Sejarah dan Filosofi Kerajaan Majapahit
Keris Condong Campur memiliki kaitan dengan sejarah dan filosofi Kerajaan Majapahit. Pada masa kejayaannya, terjadi perbedaan yang signifikan di antara masyarakat, termasuk perbedaan agama, budaya, dan kasta.
Golongan pertama terdiri dari pemilik modal, pedagang, dan pejabat, sementara golongan kedua adalah masyarakat bawah yang merasa terpinggirkan. Dalam dunia keris, golongan pertama diibaratkan dengan keris Sabuk Inten, yang menggambarkan kemewahan dan kekayaan pemilik modal.
Sedangkan keris Sengkelat melambangkan perasaan kesal dan kecewa golongan kedua atas kondisi yang mereka alami.
3. Upaya Persatuan yang Tertunda
Keris Condong Campur menjadi simbol upaya untuk menyatukan golongan-golongan yang berbeda.
Namun, upaya pembauran yang sebenarnya terjadi hanya pada permukaan saja, karena para pemilik modal tidak berkeinginan untuk terlibat dalam persatuan ini, khawatir akan mengganggu kepentingan mereka.
Filosofi ini merefleksikan keadaan masyarakat pada masa itu dan bagaimana beragamnya pandangan dan kepentingan menyulitkan tercapainya persatuan yang sesungguhnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait