PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kabupaten Ponorogo ternyata menyimpan berbagai kampung penuh dengan cerita asal mulanya. Salah satunya ada perkampungan penduduk tersembunyi dari keramaian jalan raya Ponorogo - Pulung. Dimana daerah ini berada di tengah-tengah hutan dan hamparan pohon kayu putih.
Menuju kampung ini harus melewati jalan berbatu dan membelah hutan, terdapat juga sebuah jembatan diatas sungai yang bisa dikatakan besar.
Daerah atau kampung yang cuma dihuni oleh 17 kepala keluarga (KK) ini secara adminitrasi masuk Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
Penduduk di dusun ini hampir semua bekerja sebagai petani menggarap hutan milik Perhutani serta buruh pungut daun pohon kayu putih.
Perkampungan di tengah hutan ini juga ada yang menyebut lingkungan Magersari. Para warga yang ada di kampung ini ternyata sudah berpuluh-puluh tahun, menempati rumah-rumah yang kebanyakan cuma dari papan kayu dan bambu.
Asal mula dusun ini ada, berawal dari para pengungsi akibat konflik Poso dan Sampit beberapa tahun lalu.
“Dulunya cuma ada 8 kepala keluarga. 4 pengungsi konflik Poso lalu 4 lainnya merupakan pengungsi konflik Sampit,” kata Kepala Dusun, Kusmantri.
Sebagian besar warga penghuni kampung yang juga disebut tasen ini berasal dari luar Ponorogo, bahkan ada yang dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat.
“Sudah lama sekali mereka ini, bisa dikatakan yamg saat ini generasi ketiga. Ada beberpa yang sudah punya cucu. Tempat ini dibangun tahun 1986,” pungkasnya.
Kehidupan warga di kampung ini begitu tenang dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, meski dengan segala keterbatasan. Mereka tetap bertahan entah sampai kapan, mensebagai penghuni atau warga Dusun Sukun.
Editor : Putra
Artikel Terkait