PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Harga gabah saat ini ternyata mengalami kenaikan yang cukup signifikan, hingga berdampak pada melonjaknya harga beras dipasaran.
Bulog Ponorogo, badan usaha logistik yang juga lembaga yang menyerap gabah kering panen (HKG) menyebut jika harga gabah kering saat ini mencapai Rp7000 per kilogram, hingga membuatnya terbebani oleh ketidaksesuaian dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
"Aktualitas harga mencapai Rp7.000 ini adalah yang tertinggi selama masa pelayanan saya di Ponorogo. Kami di Bulog merasa kesulitan karena harga ini tidak sejalan dengan HPP yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ungkap Aan Sugiarto, Kepala Bulog Ponorogo.
Aan menjelaskan bahwa hal ini terjadi sejak masa panen (MP) 2, yang terjadi pada bulan Agustus.
"Panen terakhir di Ponorogo telah berlangsung pada bulan Agustus. Secara otomatis, pasokan gabah kering panen turun drastis dibandingkan dengan pasokan biasanya," tambahnya.
Lanjutnya, Aan menambahkan bahwa saat ini Bulog menghadapi kendala dalam hal pembelian gabah. Bulog sebenarnya memiliki aturan pembelian untuk cadangan pemerintah, di mana mereka diwajibkan membeli gabah kering panen dengan harga tertentu.
"Untuk beras, misalnya, kami diwajibkan membeli dengan harga Rp9950 per kilogram. Namun, dengan harga gabah kering panen sebesar Rp7000, harga HPP Rp5100 di tingkat penggilingan, petani lebih memilih menjual di luar Bulog karena lebih menguntungkan bagi mereka," terangnya.
Meski begitu, Aan memastikan bahwa stok pangan aman hingga akhir tahun untuk tiga kabupaten di bawah naungan Bulog Ponorogo, yaitu Ponorogo, Magetan, dan Pacitan.
“Stok beras kita masih aman, bahkan lebih, sehingga bisa untuk melakukan droping ke pasar, seperti yang sudah kita lakukan setiap minggunya,” pungkasnya.
Editor : Dinar Putra