BANTUL, iNewsPonorogo.id - Mengenal Kerajaan Mataram Islam ternyata dahulu pernah memindahkan pusat ke Plered pada masa pemerintahan Sultan Amangkurat I. Pada masa itu, Kerajaan Mataram mengalami kegoyahan, dan pembangunan Keraton Plered menjadi sebuah proyek megah yang menguras tenaga banyak pekerja.
Pada saat Sultan Amangkurat I naik tahta menggantikan ayahnya, Sultan Agung, Kerajaan Mataram dalam keadaan kacau. Untuk mengatasi situasi tersebut, Sultan Amangkurat I memutuskan untuk memindahkan ibu kota kerajaan ke Plered, yang sekarang berada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Pembangunan Keraton Plered menjadi sebuah proyek besar yang melibatkan 300 ribu pekerja. Bahkan, di dalam kompleks istana ini, terdapat bendungan buatan yang menjadikan kota semakin indah.
Sejarawan mencatat bahwa Keraton Plered memiliki tiga pintu gerbang utama. Pertama adalah pintu gerbang Selimbi, yang terletak sekitar 18-19 mil dari kota pelabuhan Semarang. Di pintu gerbang Selimbi ini, terdapat sebuah benteng yang dihuni oleh para prajurit keraton. Semua orang yang melewati gerbang ini dicatat oleh juru tulis.
Setelah gerbang Selimbi, terdapat gerbang kedua yang disebut pintu gerbang Tadi.
Kemudian, ada pintu gerbang ketiga yang lebih dekat dengan pusat Keraton, disebut Kaliajir. Pusat kerajaan sendiri dapat dicapai setelah melalui gerbang Kaliajir, dengan jarak sekitar dua mil. Di sepanjang jalan menuju istana raja, terdapat rumah-rumah para pangeran dan berbagai residen.
Keraton Plered juga dikelilingi oleh pagar kota yang indah, dengan luas sekitar 2 x 2 mil dan ketinggian tembok sekitar 6-7 meter. Di dalam kompleks keraton terdapat berbagai komponen penting seperti Sitinggil, Bangsal Witana, Mandungan, Sri Menganti, Pecaosan, Sumur Gumuling (tempat memandikan keris pusaka), Masjid Panepen (Suronoto), Prabayeksa, Bangsal Kencana, Bangsal Kemuning, Bangsal Manis, Gedong Kuning, serta tempat tinggal abdi dalem, Kedhondhong.
Di sebelah utara kompleks keraton terdapat alun-alun yang luas, dengan Masjid Agung di sebelah baratnya. Di kompleks Masjid Agung ini, terdapat beberapa makam. Desa Kauman di sekitar masjid mungkin dihuni oleh pemuka agama dan pegawai masjid.
Selain itu, rumah-rumah para pangeran yang terletak di sebelah utara alun-alun merupakan jalur yang menghubungkan ke gerbang Kaliajir. Di sekitar desa Segarayasa, ada danau buatan yang terletak di sebelah selatan keraton.
Di tengah danau Segarayasa, terdapat sebuah pulau yang digunakan untuk meditasi dan sembahyang raja. Semua ini mencerminkan kemegahan dan keindahan Keraton Plered pada masa pemerintahan Sultan Amangkurat I.
Editor : Putra
Artikel Terkait