Lanjutnya, Iwan menambahkan bahwa, untuk sekali droping air dirinya mendapatkan hasil 350 hingga 500 ribu rupiah tergantung jarak dan medan lokasi.
“Tidak cuma Ponorogo, namun juga sampai Trenggalek, Wonogiri, Magetan,” tambahnya.
Kemudian untuk satu tangki dengan isi sekitar 8000 liter. Meski banyak permintaan dan kondisi pada musim kemarau, namun debit air masih mengalir.
“Alhamdullilah debut airnya tidak berkurang, jadi cukup untuk memenuhi permintaan permintaan,” pungkas Kepala Desa Bekiring, Agus Santoso.
Ditempat pengisian aur bersih ini, setidaknya ada 15 armada tangki air yang setiap harinya mengisi.
Editor : Putra
Artikel Terkait