"Tambang itu merusak lingkungan, makanya harus berizin. Kita akan sweping tambang ilegal itu, akan kita tutup sendiri," terangnya.
Selain permasalahan tambang ilegal, mahasiswa itu juga menuntut penyelesaian masalah sampah di TPA Mrican. Kemudian limbah kotoran sapi di Kecamatan Pudak yang mencemari lingkungan, serta dana RT per tahun.
"Ada banyak permasalahan yang belum juga terselesaikan oleh Pemkab Ponorogo, padahal sudah bertahun-tahun," pungkasnya.
Setengah jam melakukan orasi, dan tidak ditemui oleh Bupati Ponorogo, aksi mahasiswa membubarkan diri dan akan menggelar aksi kembali.
Editor : Putra
Artikel Terkait