Pencarian emas itupun dimulai dengan mencari sumur yang disebut sebagai lokasi tersimpannya emas.
Ciri-ciri keberadaan emas ditandai dengan adanya seutas tali biru di dalam sumur. Sebanyak tiga sumur yang telah digali, pada saat menggali sumur keempat dengan kedalaman 1,5 meter terlihatlah tali berwarna biru.
"Pas kejadian itu ketika kami lihat tali biru, kebetulan teman kita yang satu dirasuki atau kerasukan orang Saranjana," kata Haji Mansur.
Akan tetapi dari Keterangan bahwa emas berada di dalam sumur tersebut, tidak dapat diambil karena keesokan harinya adalah Hari Kemerdekaan (17 Agustus).
"Kata Bu Haji coba nanti hari Rabu ke sana lagi. Kan permintaan mereka di atas itu (penghuni Saranjana) kan hari Rabu," lanjut Haji Mansur.
Melalui bantuan juru kunci atau kuncen wilayah tersebut, Haji Mansur dan teman-temannya kembali ke Gunung Saranjana pada hari Rabu dengan membawa barang-barang sebagai syarat untuk mengambil emas. Rokok, kopi, dan kemenyan menjadi ritual dalam proses ini.
Upaya penggalian di sumur menghadapi hambatan ketika penghuni Saranjana menuntut tumbal manusia yang memiliki hubungan darah sebagai syarat untuk melanjutkan pengambilan emas.
Editor : Putra
Artikel Terkait