Saat Imam Masjidil Haram Syekh Sudais Bertanya Mana Indomie di Konferensi Internasional di Riyadh  

Ahmad Islamy Jamil
Imam Masjidil Haram, Syekh Abdurrahman al Sudais, bertanya kepada mahasiswa Indonesia tentang Indomie di Riyadh, akhir pekan kemarin. Foto: Twitter/@muslimmakkah

RIYADH, iNewsPonorogo.id – Kota Riyadh, di Arab Saudi, menjadi tuan rumah sebuah konferensi internasional penting yang bertemakan "Peran Perguruan Tinggi dalam Mempromosikan Nilai-Nilai Identitas Nasional dan Hidup Berdampingan secara Damai." Konferensi tersebut diadakan di kampus Universitas Islam Imam Mohammad Ibn Saud pada tanggal 27-29 April ini.

Selain konferensi, acara ini juga diramaikan dengan pameran budaya dan kuliner dari berbagai negara. Salah satu momen menarik terjadi ketika Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Imam Syekh Abdurrahman al Sudais, mengunjungi stan pameran Indonesia akhir pekan lalu.

Imam yang terkenal dengan suaranya yang merdu saat melantunkan ayat-ayat suci itu sempat tertarik dengan hidangan tradisional yang disajikan oleh para mahasiswa yang mengelola stan tersebut.

Tiba-tiba, dia bertanya: "Ayna Indumiy? (Di mana Indomie?)"

Para pengunjung yang berada di lokasi pameran pun tertawa mendengar candaan sang imam. Setelah memperhatikan lebih lanjut makanan yang ditawarkan oleh para pengelola stan pameran, Syekh Sudais mengucapkan "terima kasih" dalam bahasa Indonesia dengan lancar sebelum meninggalkan tempat tersebut.

Indomie memang sudah menjadi makanan favorit di Arab Saudi. Tidak mengherankan, karena rasa lezat dari produk pangan asli Indonesia itu mampu memikat selera siapa pun.

Konferensi Internasional mengenai Mempromosikan Identitas Nasional dan Hidup Berdampingan Secara Damai yang diadakan di Riyadh sejalan dengan Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 dan komitmen untuk memperkuat karakter kebangsaan.

Menurut laman resmi penyelenggara, acara tersebut menitikberatkan pada enam pilar utama, termasuk pentingnya memelihara keyakinan yang benar, memupuk rasa memiliki nasional, dan mendorong hidup berdampingan secara damai.

Pilar lainnya meliputi mendorong toleransi dan moderasi, memastikan pembangunan yang berkelanjutan, dan menerapkan mekanisme yang efektif untuk meningkatkan persatuan nasional.

Para ahli, spesialis, dan akademisi terkemuka dari seluruh dunia berkumpul untuk menghadiri konferensi tersebut dan berbagi pengalaman serta kisah sukses dalam mempromosikan nilai-nilai kepemilikan nasional dan hidup berdampingan secara damai.

Beberapa topik pembahasan selama tiga hari konferensi termasuk peran penting universitas dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, memupuk nilai-nilai kewarganegaraan yang baik, serta menumbuhkan budaya hidup berdampingan, toleransi, dan moderasi.

"Penting juga untuk mengintegrasikan identitas nasional ke dalam kurikulum pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler," demikian pernyataan di laman tersebut.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network