JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Kasus dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan tewasnya Putu Satria (19), seorang taruna STIP. Jenazah korban telah menjalani proses autopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pihak keluarga korban mengungkap banyak luka di tubuh Putu.
Pengacara keluarga Putu, Tumbur Aritonang, menyatakan bahwa luka-luka itu terlihat setelah keluarga melihat kondisi jenazah secara langsung.
"Ada (luka), jadi kami tadi mengobrol sama tante korban, ditunjukin juga ada video, memang ada luka-luka memar, lebam, cuma itu harus dipastikan ya penyebabnya," katanya.
Lanjutnya, Tumbur menambahkan bahwa, luka memar dan lebam tersebar hampir di seluruh tubuh Putu, mulai dari tangan hingga perut.
"Kalau secara kasat mata memang ada luka lebam di tangan, di perut hampir sekujur tubuh lah, cuma itu penyebabnya apa saya belum bisa pastikan," tambahnya.
Keluarga korban dan pengacara tengah menunggu proses autopsi pada jenazah korban. Mereka berkumpul di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.
Sebelumnya, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan telah mencopot status taruna yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa STIP hingga tewas.
"Untuk terduga taruna pelaku, BPSDM Perhubungan akan langsung mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum," pungkas Kepala Bagian Umum Sekretariat BPSDMP, Ariandy Samsul.
Editor : Putra
Artikel Terkait