PONOROGO, iNewsPonorogo.Id - Keinginan siswa-siswi SDN 2 Karangpatihan yang ada di Kecamatan Pulung, Ponorogo untuk belajar dengan nyaman masih menjadi mimpi. Dimana ruang kelas mereka masih mengalami kerusakan, bahkan semakin memprihatinkan.
Kerusakan bangunan ruang kelas sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Bahkan dulunya sempat para siswa harus belajar di bawah tenda, sebelum ada bangunan sementara dari triplek, hasil dari bantuan seorang donatur.
Saat ini ada tiga ruang kelas yang dikosongkan, kemudian dua ruang kelas lainnya, masih dipakai kegiatan belajar-mengajar, meski dibawah ancaman kekawatiran jika sewaktu-waktu roboh.
“Kondisinya mengkhawatirkan. Banyak yang rapuh, baik plafon, kayu, dindingnya juga sudah retak. Ruang yang rusak, yaitu kelas 1,2,3, dan kelas 4 juga,” kata Bambang Sutikno, salah satu guru SDN 2 Karangpatihan.
Lanjutnya, Bambang menambahkan bahwa jika memang tahun kemarin ada bantuan perbaikan, namun hanya untuk rumah kelas 6 dan ruang guru saja.
“Bantuan Pemkab tahun 2023, dapat ruang guru atau kantor, selebihnya ruang kelas 6,” terangnya.
Kerusakan bangunan kelas jelas membuat para siswa ketakutan. Mereka kawatir jika tiba-tiba atapnya roboh.
“Takut, karena kayu mau roboh, terus gelap, ya agak takut. Kayunya mau roboh, khawatir kalo kejatuhan,” pungkas, salah satu siswa, Khalista Putri Intan.
Pihak sekolah hanya bisa berharap ada perhatian dari pemerintah. Karena keselamatan para siswa harus jadi yang utama.
Editor : Putra
Artikel Terkait