Didusun Sukun ini setidaknya ada 14 kepala keluarga (KK) yang berada di tengah area hutan kayu putih milik perhutani tersebut kesulitan air bersih dan harus berbagi air keruh dari sumur resapan.
Kondisi ini sebenarnya sudah dilaporkan ke pemerintah desa dan berharap adanya bantuan droping air bersih, agar warga tidak mengonsumsi air keruh terus menerus.
“Memang sejak bulan lalu, sumber air sudah surut, sehingga warga terpaksa memakai air keruh. Kami sudah melaporkan ke pihak desa, agar mendapat bantuan droping air,” pungkasnya.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, karena air yang dikonsumsi tidak memenuhi standar kebersihan. Mereka berharap segera ada bantuan.
Editor : Putra
Artikel Terkait