PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Dalam ajaran Islam, umat telah lama diberi peringatan mengenai hari kiamat yang akan datang. Salah satu tanda yang sering disebutkan dalam berbagai hadis sebagai penanda dekatnya hari kiamat adalah kemunculan Dajjal.
Siapa Itu Dajjal?
Dajjal dalam Islam digambarkan sebagai seorang penipu besar yang akan muncul menjelang hari kiamat. Ia akan membawa fitnah besar yang menyesatkan banyak orang. Dajjal dikenal sebagai sosok kafir dan jahat yang akan menjadi ujian terbesar bagi umat manusia, melebihi segala ujian lainnya.
Ilustrasi Dajjal
Salah satu tanda yang sering dikaitkan dengan kemunculan Dajjal adalah perubahan pada Danau Tiberias. Danau air tawar terbesar di Israel ini, juga dikenal sebagai Danau Galilea atau Danau Kineret, memiliki posisi strategis di wilayah Palestina dan Suriah.
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Danau Tiberias akan mengalami perubahan signifikan menjelang kedatangan Dajjal. Meskipun tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti mengenai perubahan ini, banyak ulama mengaitkannya dengan tanda-tanda akhir zaman.
Pentingnya Danau Tiberias dalam konteks tanda-tanda akhir zaman lebih bersifat simbolis dan spiritual. Perubahan pada danau ini dianggap sebagai pertanda alamiah bahwa hari perhitungan semakin dekat. Bagi umat Islam, mengeringnya Danau Tiberias dianggap sebagai salah satu tanda bahwa kemunculan Dajjal semakin mendekat.
Disebutkan bahwa Syekh Bin Baz rahimahullah, sebelum wafat, menangis ketika mendengar berita turunnya permukaan air Danau Tiberias, dan berkata, "Inilah zaman kemunculan Dajjal." (Syeikh Mamduh Farhan Al-Buhairi).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal yang paling saya khawatirkan akan menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal."
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fatimah binti Qais radhiyallahu ‘anha, disebutkan salah satu tanda kemunculan Dajjal, yaitu menyusutnya air Danau Tiberias (atau Thabariyyah). Dalam hadis lain disebutkan bahwa danau ini akan habis diminum oleh pasukan Yakjuj dan Makjuj sebelum mereka dilepaskan untuk merusak bumi.
Pandangan Saintifik
Secara ilmiah, kekeringan yang terjadi di Danau Tiberias saat ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perubahan iklim. Meningkatnya suhu global dan pola curah hujan yang tidak menentu telah mengakibatkan penurunan signifikan pada volume air di danau tersebut.
Selain itu, penggunaan air yang tidak terkendali akibat meningkatnya populasi dan aktivitas manusia di sekitar danau, terutama untuk keperluan pertanian dan industri, telah menyebabkan konsumsi air yang berlebihan.
Faktor lain yang memperburuk kondisi Danau Tiberias adalah pengelolaan yang buruk. Kurangnya upaya konservasi dan pengelolaan yang efektif semakin memperparah keadaan danau ini.
Menariknya, hadis yang menyebutkan tentang menyusutnya Danau Tiberias seolah-olah telah memberikan gambaran awal mengenai kondisi danau ini di masa depan. Namun, penting untuk diingat bahwa hadis tersebut memiliki konteks yang lebih luas, yaitu sebagai salah satu tanda-tanda menjelang hari kiamat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
