PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda (WBTb) dunia oleh UNESCO, Pemkab Ponorogo bersama groub disejumlah daerah di Indonesia dan beberapa negara melakukan pertunjukan Reog secara serentak yang dilaksanakan hari Minggu (22/12).
Kemudian untuk di Ponorogo, pementasan Reog dipusatkan di depan kantor Pemkab Ponorogo. Selain di sejumlah daerah di Indonesia, juga digelar dibeberapa negara, di Korea Selatan, USA, Australia, Jepang, Afrika dan dibeberapa negara di Eropa.
"Pencapaian ini atas usaha semua pihak, para seniman dan warga masyarakat di dunia," kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Lanjutnya Sugiri menambahkan bahwa ke depan kita punya pekerjaan rumah (PR) bersama, jadi tidak sekedar menerima pengakuan UNESCO namun Reog Ponorogo harus dijaga, dijadikan episentrum budaya, membangun karakter dan juga harus regenerasi, sehingga pelestarian tetap terwujud.
"Di dalam Reog Ponorogo ada pendidikan karakter. Pelestarian harus tetap terjaga," terangnya.
Reog Ponorogo, masih kata Sugiri Sancoko bahwa bukan hanya kesenian belaka, akan tetapi juga sudah menjadi lifestyle (gaya hidup) dan menjadi episentrum yang dikembangkan bersama.
"Ini membuka untuk seluruh masyarakat. Ketika UNESCO sudah diakui, Reog Ponorogo bisa untuk memajukan Ponorogo," pungkasnya.
Editor : Dinar Putra
Artikel Terkait