Aksi Nekat Warga Ngrayun Lewati Jembatan Bambu

putra
Salah satu warga nekat melewati jembatan bambu untuk pergi ke desa seberang (foto; inews.id putra)

PONOROGO, inewsponorogo.id, - Warga Desa Sendang dan Desa Gedangan, Kecamatan Ngrayun Ponorogo nekat melewati jembatan dari bambu, meski harus menantang maut. Sebab, jika tidak ada jembatan, warga harus memutar selama 3 jam untuk menuju kedua desa.

Kondisi jembatan sangat berbahaya, karena hanya terbuat dari bambu dan papan seadanya. Warga yang melintas harus berpegangan sisi jembatan agar tidak terpeleset dan jatuh ke sungai.

“Setiap hari saya lewat jembatan ini, untuk menuju ke Desa Gedangan,” ujar Katijem salah satu warga Desa Sendang.

Lanjut Katijem, menambahkan bahwa ia terpaksa memilih melintasi jembatan tersebut demi mempersingkat waktu perjalanan. Jika tidak melewati jembatan, maka harus memutar beberapa kilo dan butuh waktu yang lama.

"Kalau lewat sini, dekat dan cuma 20 menit sampai ke Desa Gedangan. Jika tidak harus mutar dan jaraknya jauh," tambahnya.

Selain sederhana jembatan yang diberi nama Mojo ini dibangun swadaya masyarakat, pada tahun 2021 lalu. Donasi jembatan itu telah terkumpul Rp 120 juta. Uang itu hanya bisa digunakan untuk membuat landasan cor jembatan sebanyak 7 tiang.

“Rencananya, jembatan ini bakal dibangun dengan panjang 40 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 4 meter,” kata Ketua Panitia Pembangunan Nur Wanto.

Warga dan pemerintah desa masih terus menggalang dana, guna melesaikan jembatan Mojo ini, agar bisa layak dan aman untuk dilewati.

"Harapannya ada perhatian khusus dari Pemkab maupun Pemprov untuk membantu beban masyarakat seperti ini," terang Paijo Kepala Desa Gedangan.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network