Sebelum Ada Jembatan Warga Kedua Desa Nekat Sebrangi Sungai Hingga Berenang

putra
Warga nekat lewati jembatan bambu agar memangkas jarak tempuh (foto; inews.id putra)

PONOROGO, inewsponorogo.id, - Sebelum dibangun jembatan, warga kedua desa, yaitu Desa Gedangan dan Desa Sendang Kecamatan Ngrayun ternyata jika ingin menyeberang harus melewati sungai setempat. Terkadang jika airnya tinggi ada warga yang terpaksa berenang.

“Dulu ya lewat sungai, sebelum ada jembatan ini. Jika musim penghujan dan airnya tinggi ya ada yang nekat berenang,” kata Katijem warga Desa Sendang.

Kini setelah ada jembatan, meski dari bambu, dan berbahaya namun tidak lagi membuat warga menyeberang sungai.

“Ya sekarang lewat jembatan, meski harus berhati-hati karena masih berupa bambu,” imbuhnya.

Jembatan yang diberi nama Mojo ini memang bukan satu-satunya akses menuju kedua desa. Namun memangkas jarak tempuh dari tiga jam menjadi sekitar dua puluh menit.

“Kalau lewat sini dekat, tidak memutar sekaligus lebih cepat sampai,” terang Katijem.

Diberitakan sebelumnya warga kedua desa sengaja membangun jembatan secara swadaya. Bahkan anggaran yang digunakan juga merupakan patungan warga, karena belum ada bantuan dari Pemerintah Daerah.

Jembatan Sepanjang 40 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 4 meter tersebut telah selesai untuk pembangunan pondasinya saja, dengan memakan anggaran sebesar 120 juta. Kini warga juga masih menggalang dana guna menyelesaikan sisa pembangunan jembatan tersebut.

Warga dan Pemerintah Desa berharap ada bantuan baik dari Pemerintah Daerah maupun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network