JAKARTA, inews.id, - Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno atau Medang mungkin namanya tak sepopuler Sanjaya atau raja lainnya seperti Hayam Wuruk atau Prabu Siliwangi. Namun sosok Samaratungga merupakan raja yang mempelopori pembangunan Candi Borobudur.
Candi yang berada di Magelang, Jawa Tengah ini termasuk candi tersebesar di Indonesia. Candi masuk peninggalan budaya yang ditetapkan Unesco serta masuk dalam salah satu keajaiban dunia yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Tetapi siapa sebenarnya sosok Samaratungga, raja Mataram Kuno pembangun Candi Borobudur ini mungkin tak banyak yang tahu.
Sosok Raja Samaratungga muncul dari Prasasti Kayumwungan yang dikeluarkan oleh Rakai Patapan Mpu Palar. Sebagaimana dikutip dari buku "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa" tulisan Sri Wintala Achmad, prasasti tersebut merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh raja bawahan Samaratungga.
Prasasti tertanggal 26 Mei 824 ini merupakan bentuk penghormatan Mpu Palar sebagai seorang bawahan kepada atasannya. Pasalnya Mpu Palar merupakan raja bawahan Samaratungga.
Sosok Samaratungga sendiri sebagaimana diungkapkan sejarawan Slamet Muljana, merupakan anak dari raja Mataram Samaragriwa yang pernah memerintah Medang pada tahun 800 - 812 Masehi. Pendapat Slamet Muljana ini dikuatkan dengan Prasasti Pongar yang dikeluarkan pada tahun 802 Masehi. Prasasti tersebut menyebutkan Kamboja berhasil melepaskan diri dari penjajahan Jawa.
Pelepasan Kamboja dari kekuasaan Jawa tersebut melatarbelakangi Samaragriwa kemudian membagi wilayah kekuasannya untuk kedua putranya Samaratungga dan Balaputradewa. Samaratungga mendapatkan wilayah di Jawa (Medang), sedangkan Balaputradewa mendapatkan wilayah di Sumatera.
Sebelum menjadi raja di Medang, Samaratungga terlebih dahulu menjadi kepala daerah Garung yang bergelar Rakryan i Garung atau Rakai Garung. Samaratungga sendiri naik tahta dan bergelar Sri Maharaja Samaratungga.
Semasa menjadi raja, Samaratungga menikahkan putrinya Pramodawardhani dengan Mpu Manuku dari Wangsa Sanjaya yang menjabat sebagai penguasa daerah Patapan pada 807 M berdasarkan Prasasti Munduan.
Saat menjabat sebagai raja pula Samaratungga membangun sebuah bangunan bernama Candi Bhumisambhara, yang merupakan nama lain dari Candi Jinalaya. Samaratungga mempercayakan arsitek Gunadharma.
Selain itu, Samaratungga melibatkan Kumarabacya dari Gandhadwipa (Bangalore) dan Visvawarman, yang merupakan ahli ajaran Buddha Tantra Vijrayana dari Kashmir, India. Pendapat adanya kisah pendirian Candi megah itu juga sejalan dengan Prasasti Kulrak yang dikeluarkan pada tahun 784 M.
Editor : Putra
Artikel Terkait