PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Bagi masyarakat luas mungkin kurang begitu mengenal Kerajaan Wengker. Namun bagi masyarakat Ponorogo sangat melekat akan kerajaan yang memang berada di bumi Reog ini.
Menurut banyak cerita bahwa Kerajaan Wengker ternyata punya permusuhan panjang dengan Raja Airlangga ketika berkuasa di Kerajaan Kahuripan.
Kerajaan Wengker yang disebut berada di Ponorogo saat ini, muncul dalam Serat Centhini bait ke-213. Didalam Serat tersebut dijelaskan bagaimana pada masa Adipati Panji, puranya berada di Pronorogo atau kini disebut Ponorogo.
Dikisahkan juga bahwa ketika para putri dikirim dan sampai di sana (Pura Wengker), mereka dikembalikan ke rumah mereka masing-masing. Sedangkan Pura Wengker konon dihuni oleh para petinggi Ponorogo, kala itu.
Para Adipati Pawengker di dalam Pura Wengker memerintah bergantian secara teratur dan tanpa ada konflik. Mereka selalu memakai gelar adipati. Hingga suatu kali Wengker dipimpin orang yang jahat. Namun orang tersebut berhasil dihancurkan oleh Raden Batoro Katong.
Dr Van Stein Callenfels penerjemah Serat Centhini sebagaimana dikisahkan pada "Antara Lawu dan Wilis: Arkeologi, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam Residen Madiun 1934 - 1938)" menyimpulkan bahwa pura raja-raja Wengker berada di Desa Perdikan Setono Ponorogo, tempat Dimana Raden Batoro Katong Raja Islam pertama di Ponorogo tinggal bersama keturunannya.
Data historis tidak membantah fakta tersebut, meski banyak prasasti dari akhir abad ke-10 dan awal abad ke-11 tidak menyebutkan tentang adanya Wengker. Tetapi terdapat cerita yang menyatakan, bahwa Raja Wijaya dari Wengker sempat mundur ke keratonnya, yang bernama Keraton Tapa.
Menurut sejarawan Krom, menjelaskan bahwa Ia menduga bahwa Tapa bukanlah nama tempat tinggal, melainkan tindakan yang dilakukan oleh raja di dalam keratonnya yaitu bertapa.
Editor : Putra
Artikel Terkait