Kisah Inspiratif Perjalanan Karier Iwan Fals, Mulai dari Pengamen Lagunya Sempat Dicekal di Era Orde

Arya Ravanto
Perjalanan Karier Iwan Fals. (Foto: IG)

JAKARTA, iNews.id - Penyanyi Virgiawan Listanto atau yang lebih dikenal dengan nama  Iwan Falsmerupakan legenda musik Tanah Air. Fansnya yang bernama OI tersebar luas di seluruh penjuru Indonesia.

Kesederhanaannya serta lirik-lirik lagu yang menceritakan fenomena zaman menjadi daya tarik sendiri di mata para OI. Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan.

Bakat bermusik Iwan Fals terasah ketika dia berusia 13 tahun. Saat itu Iwan Fals lebih memilih menggandrungi alat musik gitar ketimbang lainnya. Bahkan Iwan rela mengamen keliling Bandung untuk mengasah kemampuan bermain gitarnya.

Iwan lalu mulai mengembangkan bakat lainnya yaitu menciptakan lagu. Namun kala itu ia lebih memilih menciptakan lagu berlirik humor. Teman-temannya menyukai lirik lagu Iwan yang lucu. Bahkan ketika awal masuk SMA ada seorang produser dari Jakarta yang rela datang ke Bandung untuk menawarinya rekaman.

Dalam beberapa waktu berselang, keahliannya membuahkan perhatian salah satu produser musik. Bersama Bambang Bule (produser dari Jakarta), dia menawari Iwan Fals muda untuk mengadu nasib di Jakarta, setelah mendengar kualitas suara Iwan Fals dari Radio 8EH milik ITB. 

Setelah memberanikan diri bertandang ke Jakarta, pelantun "Sarjana Muda" ini juga menjual sepeda motor miliknya untuk membiayai master rekaman albumnya. Dari sinilah, karyanya mulai dilirik oleh label rekaman profesional pertama kalinya.

Musica Studio lalu dengan bangga mengajak Iwan Fals untuk merampungkan album "Sarjana Muda" dengan serius. Berbekal label ternama, Willy Soemantri membantu proyek musik yang cukup sukses dan banyak diminati banyak penggemarnya.

Salah satu lagunya yang berjudul "Oemar Bakri" menjadi hits karena menggambarkan fenomena yang terjadi saat itu. Meski menuai kesuksesan, alumni SMPN 5 Bandung ini tetap menjalankan aktivitas mengamennya dari rumah ke rumah.

Sayangnya Iwan harus mengalami banyak pencekalan dari pemerintah era Orde Baru. Lirik lagu yang dibawakannya disinyalir mengandung banyak kritikan yang dapat mengganggu stabilitas politik, contohnya adalah "Surat Buat Wakil Rakyat" (1987). Lagu ini berisi tentang wakil rakyat yang suka tidur saat sidang.

Ayah dari 3 anak ini juga bergabung bersama kelompok "Kantata Takwa" yang kala itu berisi seniman Indonesia seperti Sawung Jabo, Jockie Surjoprajogo, Setiawan Jdoi dan W.S Rendra. Kantata Takawa berhasil mengadakan konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 1990. Bahkan konser tersebut disebut-sebut sebagai konser musik terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Karir Iwan sempat terhenti lama setelah anak pertamanya, Galang Rambu Anarki, meninggal dunia secara mendadak, 1997. Sejak saat itu Iwan hiatus dari dunia musik dan lebih memilih untuk menyibukkan diri seperti melukis atau berlatih bela diri.

Iwan kembali ke musik tanah air  dengan merilis album pada tahun 2022). Dalam album tersebut terdapat lagu "Hadapi Saja" yang mengisahkan tentang perasaan Iwan saat kehilangan putra pertamanya.

Setelah itu ia kembali produktif merilis beberapa album seperti "Manusia Setengah Dewa , "Iwan Fals in Love"dan "Untukmu Terkasih".

Mengenai keluarga Iwan Fals,  Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Di antara ketiga anaknya, hanya Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya.

Mengutip dari Biografiku.com Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya. Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan.

Lagu itu berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini. Lagu ini bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang. Hal ini sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. anaknya, Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak.

Hal ini yang membuat aktifitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung Bogor, Jawa Barat

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network