JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Seorang peneliti media dan politik, Buni Yani mengungkap adanya dugaan keterlibatan badan intelijen asal Amerika Serikat atau CIA dalam aksi unjuk rasa kemarin hingga berujung kerusuhan diberbagai daerah di Indonesia.
Ada beberapa faktor pemicu kericuhan unjuk rasa kemarin, yakni adanya ketidakadilan, kemudian disusupi perusuh, lalu CIA dan ada juga para pendukung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Buni Yani juga membenarkan adanya indikasi ke arah makar.
"Presiden Prabowo ada betulnya juga, karena saat saya riset ada mengarah ke indikasi makar," kata Buni Yani dalam tayangan Rakyat Bersuara, Rabu (10/9/2025).
Lanjutnya, Buni menambahkan bahwa dari riset yang ia lakukan berdasarkan informasi dalam akun YouTube ada 10 tanda dugaan kuat keterlibatan CIA yang bisa dilihat.
Pertama adalah ada ciri warna khusus saat demo terjadi. Dimana warna yang ditonjolkan adalah merah muda dan hijau. Kedua menggunakan anak muda serta perempuan dalam garda terdepan saat demo.
Ketiga memakai budaya pop sebagai komunikasi, seperti penggunaan Bendera One Piece. Keempat punya daftar tuntutan. Lalu kelima memiliki bom provokasi.
Keenam menggunakan kode. Ketujuh pasti punya gambar ikonik heroisme. Disini yaitu ada gambar ibu-ibu berkerudung pink.
Kemudian kedelapan terkait operasi disinformasi. Sembilan dengan mengeksploitasi kepedihan rakyat, yaitu kasus tewasnya pengendara ojek online (ojol) Affan Kurniawan.
Terakhir atau yang kesepuluh, bukti-bukti konkret atas laporan teks betul yang digunakan.
“BIN sempat memperingatkan Kedubes AS ikut campur urusan dalam negeri RI. Itu laporan NID,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait