Cerita Pilu Mbah Kilah, Hidup Dirumah Reyot Berdinding Bambu

Asfi Manar
Wakil Bupati Ngawi sambangi rumah warga miskin yang reyot foto: istimewa

NGAWI, iNewsPonorogo.id - Seorang lansia bernama Kilah (90) yang hidup di rumah reyot pinggiran hutan, Desa Ploso, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kondisi tempat tinggalnya sangat memprihatinkan. Dimana dinding rumah hanya terbuat dari anyaman bambu, ditambah atap genteng yang sering bocor saat hujan.

Tiang penyangga rumah, yang sebagian cuma dari bambu, tampak sudah melengkung. Hingga untuk membuatnya tidak ambruk, satu sisi dinding terpaksa ditopang dengan penyangga darurat.

Kilah tinggal di rumah reyot itu bersama cucunya Wahyu Dwi Agus Saputra (25), yang menjadi tulang punggung selama ini sebagai kuli pasang terop atau tenda hajatan.

Ironisnya, lahan yang mereka tempati juga  bukan miliknya, melainkan milik orang lain dengan status menumpang. 

"Kami menumpang tinggal disini bertahun tahun bahkan bisa disebut puluhan tahun. Kami makan dengan hasil saya bekerja," kata Wahyu.

Kondisi hidup salah satu warga yang penuh keprihatinan ini menarik perhatian Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko untuk langsung menyambangi rumah mbah Kilah.

Sebetulnya Pemkab Ngawi punya program khusus untuk menangani Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Namun program tersebut ternyata mengalami menghadapi kendala pada kasus Kilah.

"Program RTLH tidak dapat menjangkau Mbah Kilah, karena kepemilikan lahan yang bukan milik sendiri," terang Antok.

Meski demikian, Pemkab Ngawi telah punya  solusi melalui gerakan Gotong Royong yang bertujuan mengatasi masalah RTLH tanpa terhalang administrasi lahan. Upaya pengentasan rumah tidak layak di Ngawi juga dilaksanakan melalui skema dana desa.

"Melalui kolaborasi ini, menjadi jalan untuk percepatan pengentasan RTLH. Setiap desa diwajibkan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan minimal dua unit RTLH setiap tahun, dengan dana berkisar Rp10 juta hingga Rp15 juta," jelasnya.

Meskipun ada anggaran yang disiapkan, tetapi yang paling penting bagaimana agar masyarakat bisa saling bergotong-royong, sehingga bisa mempercepat pengentasan RTLH.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network