PONOROGO, iNews.id - Ribuan mahasiswa di Malang kembali turun ke jalan, Selasa (12/4/2022). Seperti sebelumnya, ribuan mahasiswa ini menggelar unjuk rasa menolak penundaan pemilu 2024 dan meminta agar pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Pantuan di lapangan hingga siang tadi ribuan mahasiswa masih bertahan di bundaran Tugu Kota Malang. Untuk mengantisipasi kericuhan, polisi juga menyiagakan ribuan personel, terdiri atas berbagai unsur gabungan dari kepolisian, TNI, dinas perhubungan (Dishub) dan instansi lainnya.
"Sejauh ini kami menurunkan sekitar 1.300 personel. Diperkirakan memang aksi mahasiswa lebih dari seribu," ucap Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto di Bundaran Tugu Malang, pada Selasa siang (12/4/2022).
Dirinya meminta agar demonstrasi di Kota Malang ini berlangsung damai tidak seperti di daerah-daerah lainnya yang berakhir ricuh. "Mari kita jaga Kota Malang, jangan samakan Kota Malang dengan kota lain. Kita punya nilai bahwa tak ada keributan," tuturnya.
Buher, sapaan akrabnya mengharapkan ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa tetap menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Malang. Pasalnya Malang selama ini dikenal sebagai kota yang damai, aman, dan tertib agar terus terjaga.
"Harapan saya Kota Malang adalah kota yang cinta damai. Saya sebagai Kapolresta Malang Kota semaksimal mungkin akan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.
Pantauan di lokasi demonstrasi, hingga pukul 13.20 WIB ribuan mahasiswa masih bertahan di kawasan Bundaran Tugu Malang. Mereka ditemui oleh Kapolresta Malang Kota, Ketua DPRD Kota Malang, dan pimpinan DPRD Kota Malang.
Mereka menampung aspirasi dari ribuan demonstran yang berdatangan memadati depan Gedung DPRD Kota Malang. Sempat terjadi sorakan bernada cacian saat Ketua DPRD Kota Malang yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Malang I Made Rian Kartika.
Editor : Putra
Artikel Terkait