5. Rumah Adat Wamai
Rumah adat Wamai juga merupakan rumah adat Suku Dani. Meski begitu, Wamai tidak dibangun untuk ditinggali manusia, melainkan untuk hewan.
Suku Dani memfungsikan rumah Wamai ini sebagai kandang hewan ternak.
Beberapa hewan yang sering dimasukkan ke dalam rumah Wamai adalah ayam, kambing, babi, dan anjing.
6. Rumah Adat Rumsram
Rumah adat Rumsram merupakan rumah adat Papua yang dibangun oleh Suku Biak Numfor di wilayah pantai utara Papua. Rumah ini juga hanya dikhususkan untuk para kaum laki-laki. Di rumah ini, laki-laki yang berusia enam hingga delapan tahun akan diberi pendidikan agar kelak mereka bisa menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab.
Untuk bangunannya, tinggi rumah ini mencapai enam sampai delapan meter dan terbagi menjadi dua lantai. Lantai pertama merupakan tempat diselenggarakannya pendidikan Rumsram untuk laki-laki. Di lantai tersebut mereka bisa belajar dengan bebas karena ruangannya terbuka dan tanpa dinding pembatas.
7. Rumah Panggung
Rumah Panggung merupakan tempat tinggal Suku Maybrat, Imian, dan Sawiat yang berada di daerah pegunungan dan pesisir pantai. Permukiman dari suku tersebut mengikuti alur perbukitan, jalur jalan, dan aliran sungai dengan pola yang tersebar.
Sedangkan untuk di wilayah pesisir, memiliki pola mengikuti garis pantai.
Rumah Panggung ini memiliki bentuk persegi panjang dan terbagi dalam tiga bagian, yakni kepala, badan, dan kaki.
8. Rumah Pohon
Rumah adat di Papua selanjutnya adalah rumah pohon milik Suku Korowai. Rumah pohon ini dibangun pada ketinggian 15-50 meter. Tujuan pembangunan rumah pohon adalah untuk menghindari binatang buas dan roh jahat bernama Laleo.
Laleo merupakan makhluk jahat yang diyakini memiliki bentuk seperti mayat hidup dan berkeliaran di malam hari. Suku Korowai percaya, semakin tinggi rumah mereka, semakin aman dari gangguan roh jahat. Sayangnya, rumah adat di Papua yang satu ini sudah hampir punah.
Nah, itulah 8 rumah adat di Papua, dari Honai sampai rumah pohon.
Editor : Putra
Artikel Terkait