PONOROGO, iNews.id - Produksi susu sapi dari Kecamatan Pudak, Ponorogo, turun drastis, sejak adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dimana yang awalnya ribuan di satu pengepul saja, kini tinggal ratusan liter per hari.
“Biasanya sebelum PMK, bisa 6000 liter, sekarang tinggal sekitar 400 liter saja,” kata Utomo salah satu pengepul susu segar Pudak.
Selain itu jumlah peternak yang masih menyetorkan susu kepadanya, karena sapi yang terjangkit PMK, susunya tidak bisa dijual atau disetorkan ke pabrik.
“Sekarang tinggal 7 peternak yang masih setor susu, kalau sapinya yang kena PMK, biasanya susunya dibuang, karena tidak layak dijual,” terangnya.
Padahal, lanjut Utomo, saat ini ekonomi warga bergantung pada hasil produksi susu. Sebab, lahan mereka sudah penuh ditanami rumput untuk pakan sapi.
"Kita habis-habisan, uang gak dapat, tapi pengeluaran terus. Untuk obat sapi, makan dan lain-lain, apalagi jual sapi harganya jatuh," jelas Utomo yang juga memelihara sapi perah.
Masih menurut Utomo, bahwa sebagian sapi yang terjangkit terpaksa disembelih, jika memang sudah dalam kondisi parah.
“Sapi saya beberapa ada yang kena, bahkan mati, sebagian lagi saya jual dengan harga yang sangat murah, sekitar 2 sampai 3 juta per ekor,” pungkasnya.
Editor : Putra