Membantu perekonomian warga
Diakui Ruminah, kegiatan ecoprint ini sangat sangat membantu para istri nelayan. Tak hanya melatih kreativitas, namun juga membantu perekonomian keluarga sebagai mata pencaharian alternatif (MPA) di saat musim tidak melaut.
“Kalau saat musim tidak melaut, suami kami juga sering ikut membantu membuat kerajinan ecoprint ini. Mereka membantu menggulung dan mengikat kain yang sudah kami tempeli dedaunan agar lebih kencang sehingga corak daunnya akan lebih muncul pada kain tersebut,” imbuhnya.
Ruminah berharap, hasil produksi ecoprint Desa Suak Gual ini dapat dipasarkan tidak hanya di skala lokal, namun juga bisa dipasarkan hingga luar negeri. "Semoga dengan adanya penyuluhan dari KKP bisa di pasarkan ke luar negeri," ungkapnya.
Bakal dipamerkan di Presidensi G20
Antusiasme dari para penduduk di Desa Suak Gual membuat KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap mengembangkan potensi ecoprint.
Hasil pemberdayaan ecoprint tersebut direncanakan akan dipamerkan pada rangkaian kegiatan Presidensi Indonesia G20 pada bulan Oktober hingga November 2022 mendatang.
Camat Selat Nasik, Azhari mengatakan, pihaknya mengaku siap untuk menyambut delegasi G20 mendatang. "Karena Desa Suak gual ini kalau dari sisi kebersihan segala macem enggak pernah kotor. Saya liat bersih. Artinya kalau untuk menyambut delegasi G20 kapan aja siap. Saya pastikan untuk kesiapan kali ini 80 persen sudah siap," katanya.
Editor : Putra