JOMBANG, iNews.id - Ratusan personel gabungan Polda Jawa Timur dan Polres Jombang mengepung Pondok Pesantren Sidiqiyah di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak Minggu (3/7/2022) siang hingga malam. Bahkan jalan Jombang-Lamongan yang melintasi ponpes tersebut ditutup total.
Kedatangan pasukan ini untuk menangkap tersangka kasus dugaan pencabulan berinisial MSA yang merupakan seorang anak kiai pengasuh ponpes di Jombang. Dia menjadi DPOusai jadi tersangka pencabulan terhadap sejumlah santriwatinya.
Kendati telah mengerahkan ratusan personel dan Brimob bersenjata lengkap, upaya penangkapan tersebut akhirnya kembali gagal. Suasana di sekitar lokasi kejadian tampak mencekam dengan banyaknya petugas yang berjaga-jaga. Sementara di depan dan dalam pesantren, dipenuhi massa MSA yang berjaga.
Tak hanya di seluruh area sekitar ponpes, ratusan personel Brimob bersenjata lengkap termasuk kendaraan baraccuda juga siaga di Polsek Tembelang yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Pesantren Sidiqiyah.
Namun setelah ditunggu hingga tengah malam, upaya tim negosiator yang masuk ke dalam ponpes ternyata gagal. Akibatnya, ratusan personel polisi termasuk pasukan Brimob Polda Jatim kembali ditarik pulang.
Informasi diterima iNews, penangkapan terhadap MSA sebenarnya telah dilakukan polisi siang hari. Saat itu, polisi mengejar iring-iringan tiga mobil yang ditumpangi MSA.
Namun dalam pengejaran, polisi hanya bisa menangkap satu mobil, sedangkan dua lainnya kabur,
Mobil yang tertangkap hanya berisi dua orang yang merupakan pengikut MSA. Sementara MSA berhasil melarikan diri ke arah pondoknya.
Tak selang lama, polisi kemudian mengerahkan ratusan personel termasuk dengan mendatangkan pasukan Brimob dari Polda Jatim. Bahkan polisi juga mengirimkan tim negosiator untuk masuk ke dalam pondok dan menangkap MSA.
Entah atas pertimbangan apa, ratusan personel yang sudah bersiaga ditarik pulang. Hal ini diduga lantaran situasi di lokasi tak memungkinkan untuk penangkapan.
Hingga kini belum diketahui pasti apa kendala yang terjadi di dalam pondok sehingga tim negosiator gagal menangkap MSA.
Kapolres Jombang AKBP Nur Hidayat yang dikonfirmasi mengaku pihaknya hanya sekadar membantu Polda untuk membackupnya saja.
"Kami di sini back-up penangkap[an tersangka MSA. Namun memang ada kendala di lapangan. Anggota siaga. Kami mau adakan penindakan tapi situasi tak memungkinkan," ujar Kapolres, Minggu (3/7/2022) malam.
Setelah penangkapan malam ini gagal, penindakan akan kembali dilakukan di lain waktu untuk menunggu momentum yang tepat.
Editor : Putra