PONOROGO, iNews.id - Terkendala lahan tidak menyurutkan Thamrin salah satu guru SMK di Ponorogo ini untuk bisa bercocok tanam. Dirinya memanfaatkan atap rumahnya untuk dijadikan tempat bagi puluhan tanaman sayur mayur dan aneka macam buah.
Karena tidak di pekarangan maka berbagai tanaman tersebut ditanam di media planterbag, serta memanfaatkan bekas galon air mineral.
Hampir setiap hari ia melakukan perawatan atau sekedar melakukan penyiraman pada tanamannya di rumahnya, Jalan Poncowolo, Kelurahan Brotonegaran, Kabupaten Ponorogo.
“Saya memang sengaja menjadikan atap rumah ini, karena tidak punya lahan untuk bercocok tanam,” kata Tharmin.
Beragam tanaman ia punyai, diantaranya, cabe, kemudian sayur seledri, hingga buah jeruk dan kedondong. Di samping diambil buah atau daunnya, untuk dedaunan yang kering tidak lantas dibuang begitu saja namun tetap dimanfaatkan.
"Ini nanti kalau sudah busuk kan jadi kompos. Jadi tidak ada sampah dari sini. Semua bermanfaat, "ungkapnya.
Lanjutnya, Tharmin menambahkan, awal mulanya dia melihat anak-anak yang ngekost dirumahnya selalu kesulitan bahan untuk memasak. Jika mereka membutuhkan sayur selalu keluar membeli. Lantas ia kemudian memutuskan membuat sebuah kebun yang menghasilkan.
"Mereka mau masak kangkung ya tinggal ngambil, mau masak sawi juga ada. Nyambel cabe juga ada," imbuhnya.
Kemudian dari hasil kebunnya tidak terbesit sedikit pun untuk menjual. Jika kebetulan panen dia memilih memanen dan membagikan secara gratis ke tetangga.
Harapannya, kata dia, bisa memberikan inspirasi dan edukasi kepada siapa saja untuk bercocok tanam meski tidak ada lahan.
"Kalau saya sendiri kan bercocok tanam bisa mengurangi stres ya. Juga mengisi waktu luang. Saya sebelum berangkat kerja juga pulang kerja menengok tanaman saya, "pungkasnya.
Editor : Putra