JAKARTA, iNews.id - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan tim khusus investigasi kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, telah menemukan rekaman CCTV saat kejadian. Untuk itu, Dedi menegaskan penyidikan tim khusus dapat dilakukan secara mendalam sehingga dapat mengungkap konstruksi kasus secara jelas.
"Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. Dan CCTV ini sedang didalami oleh timsus yang nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan oleh timsus sudah selesai," ujar Dedi
Demikian disampaikan oleh Dedi saat jumpa pers terkait pencopotan sejumlah pejabat Polri ihwal dari kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Kali ini, Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Budhi Herdi Susianto yang dinonaktifkan dari jabatannya masing-masing.
"Pertama, memutuskan untuk menonaktifkan 2 orang, pertama menonaktifkan Karo Paminal Brigjen pol Hendra Kurniawan. Kedua yang dinonaktifkan pada malam mini adalah Kapolres Jakarta Selatan, kombes pol Budhi Herdi," tutur Dedi.
Selain itu, Dedi sampaikan bahwa Polri, tim khusus, dan keluarga sepakat untuk melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J. Autopsi ulang atau yang dikenal dengan istilah ekshumasi yakni, penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan demi keadilan oleh yang berwenang dan berkepentingan dan selanjutnya mayat tersebut diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.
"Pada intinya dari hasil komunikasi dari pihak pengacara diminta unutk dilaksanakan otopsi ulang atau ekshumasi itu dipenuhi," tegas Dedi.
"Sekali lagi, bapak Kapolri mendengarkan seluruh apa yang menjadi aspirasi di masyarakat dan juga komitmen dari pimpinan Polri dalam rangka menjaga independensi transparan dan akuntabel, tim menunjukkan kinerjanya yang maksimal," kata Dedi menjelaskan.
Editor : Putra