PONOROGO, iNews.id - Ratusan seniman Reog menggelar pertunjukan secara serentak di sepanjang jalan HOS Cokroaminoto dan Jendral Sudirman. Gelaran yang parade Reog Obyog ini di ikuti setidaknya 312 groub.
Pertunjukan Reog Obyog memang sedikit berbeda dengan pertunjukan Reog biasanya. Dimana hanya ada penari Reog dan juga Jathilan dengan iringan gamelan.
Konsep pertunjukannya pun juga berbeda, jika Reog Obyog para penari Jathilan menari bersama-sama namun tanpa menggunakan Eblek Kuda (Anyaman bambu berbentuk kuda yanh biasa dipakai dalam tarian Jathilan).
Kemudian penari Reog memainkan dadak merak secara bergantian, lantas di akhiri dengan penari Jathilan menari di depan para pembarong (sebutan untuk penari Reog).
Pagelaran parade Reog Obyog ini, di ikuti oleh groub Reog perwakilan dari semua desa yang ada di Ponorogo.
Salah satu peserta dari Kecamatan Mlarak, mengirimkan sebanyak 15 groub, yang masing-masing groub satu dadak merak atau Reog.
“Kita berpartisipasi dalam parade Reog Obyog ini, dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke 526,” kata Agung Prihandoko, Kepala Desa Gontor.
Lanjutnya, bahwa kegiatan ini disambut antusias daripada para seniman Reog, karena pertunjukan seperti ini sempat terhenti akibat pandemi Covid 19.
“Selama dua tahun kemarin tidak boleh ada pertunjukan Reog, apalagi sekala besar seperti ini. Jadi sangat senang sekali,” pungkasnya.
Parade Reog Obyog kali ini juga didaftarkan ke Musium Rekor MURI, dan berhasil memecahkan rekor pertunjukan Reog Obyog terbanyak yaitu 307 groub dengan 312 dadak merak.
Editor : Putra