SEJUMLAH mantan tahanan yang ditahan di penjara Rusia mengungkapkan penyiksaan dan perudapaksaan sistematis yang terjadi di Negeri Beruang Merah itu. Pengakuan itu muncul setelah rekaman berbagai peristiwa kekerasan di penjara Rusia dipublikasikan oleh 'orang dalam' tahun lalu.
Alexei Makarov yang pernah ditahan di Penjara Saratov pada 2018 mengatakan bahwa berbagai alasan medis sengaja dibuat sehingga tahanan dapat disiksa di balik pintu tertutup. Kepada BBC, Makarov yang didiagnosis menderita TBC mengatakan bahwa dia dua kali diperkosa selama berada di Penjara Saratov.
Menurut para korban, pelecehan yang dialami Makarov selalu mendapat persetujuan dari otoritas penjara. Kekerasan seksual itu digunakan untuk memeras tahanan, mengintimidasi atau memaksa mereka membuat pengakuan.
Menurut proyek media independen Rusia, Proek, penyiksaan dilaporkan terjadi di 90% wilayah Rusia antara 2015 dan 2019. Tetapi tanggapan dan tindakan atas berbagai kekerasan itu lambat diambil otoritas Rusia.
Pada Juli, Rusia mengubah aturan yang berisi ancaman hukuman berat kepada orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan untuk melakukan penyiksaan atau menggunakan kekerasan untuk mendapatkan bukti. Namun, para aktivis HAM menekankan bahwa saat ini belum ada ancaman hukuman bagi pelaku penyiksaan.
Editor : Putra