JAKARTA, iNews.id - Bagi siapa saja yang mencari Contoh teks eksplanasi fenomena budaya, mungkin ini bisa menjadi referensi dan bahan belajar di rumah.
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang suatu fenomena, baik itu alam maupun sosial budaya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Teks ini berisi penjelasan rinci dan secara logis menggambarkan tahapan dalam suatu proses.
Suatu teks bisa disebut sebagai teks eksplanasi jika memuat informasi berupa fakta, membahas fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, serta bersifat informatif bagi pembaca.
Ada banyak tema yang bisa diangkat dalam teks eksplanasi, satu diantaranya adalah tema budaya.
Berikut ini contoh teks eksplanasi fenomena budaya beserta strukturnya yang perlu siswa pahami.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Budaya
1. Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi dibagi menjadi tiga bagian, yakni pernyataan umum, urutan peristiwa, dan interpretasi. Berikut penjelasannya:
Pernyataan Umum
Bagian ini menjelaskan pernyataan umum tentang topik yang akan dibahas. Untuk membuat pernyataan umum, kamu bisa menuliskannya dengan informasi sederhana tentang fenomena tersebut.
Urutan Peristiwa
Bagian ini berisi rangkaian kejadian, bisa berupa sebab akibat atau kronologi (urutan waktu kejadian).
Interpretasi
Interpretasi merupakan bagian akhir dalam teks eksplanasi. Bagian ini memuat kesimpulan dari topik yang sudah dibahas, atau bisa memuat tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Selanjutnya, kamu bisa menyimak contoh teks eksplanasi berikut ini.
2. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Budaya
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah lima contoh teks eksplanasi fenomena budaya yang bisa menjadi referensi bagi siswa.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Budaya Wayang
(Pernyataan Umum)
Wayang adalah seni pertunjukan khas Indonesia yang berkembang pesat di daerah Bali dan Jawa.
Selain di kedua wilayah itu, wayang juga terkenal di Semenanjung Malaya dan Sumatera. Di mana pada daerah tersebut, wayang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Jawa.
(Urutan Sebab-Akibat)
Pada tanggal 07 November 2003, UNESCO menetapkan wayang dalam seni bertutur sebagai warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai.
Saat ini diketahui bahwa awal mula pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung abad ke 3 yang isinya menceritakan si Galigi yang sedang mewayang.
Pada saat agama Hindu mulai masuk ke Indonesia, wayang menjadi budaya sekaligus media yang efektif untuk menyebarkan ajaran Hindu.
Sehingga dulu pertunjukan wayang banyak menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.
Saat agama Islam datang, boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi juga mulai muncul.
Saat pertunjukan, yang terlihat hanya bayangannya saja yang berasal dari kulit sapi tersebut. Dan sampai saat ini, masyarakat mengenalnya dengan wayang kulit.
Di samping itu, ada juga wayang Sadat yang digunakan sebagai media penyebaran ajaran Islam dan memperkenalkan nilai-nilainya.
Kemudian saat misionaris Katolik bernama Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC datang pada tahun 1960, ia juga menyebarkan agama Katolik menggunakan wayang Wahyu. Cerita wayang Wahyu tersebut bersumber dari Alkitab.
(Interpretasi)
Seperti yang kita ketahui, nilai-nilai filosofi yang terdapat di dalam budaya wayang selalu mengajarkan masyarakat berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat.
Dalam dunia wayang juga ada istilah “memayu hayuning bebrayan agung” atau semangat “amar ma’ruf nahi mungkar” atau yang sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Bagaimanapun juga, kita harus sadar untuk membantu melestarikan budaya wayang ini. Berbagai cara sesuai dengan kemampuan masing-masing dapat dilakukan sehingga budaya wayang akan terus lestari.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Budaya Batik
(Pernyataan umum)
Batik adalah kain bergambar yang cara pembuatannya secara khusus dengan menuliskan/menerakan malam pada kain tersebut, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu memiliki ciri khas.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.
(Urutan sebab akibat)
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Perempuan-perempuan Jawa pada saat itu menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai salah satu mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan laki-laki melakukan pekerjaan membatik ini.
Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan ada juga beberapa corak yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu.
Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh asing, seperti para pedagang asing dan para penjajah. Warna-warna cerah seperti warna merah dipopulerkan oleh Tionghoa.
Bangsa penjajah asal Eropa mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah, termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru.Batik tradisional masih tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai pada upacara-upacara adat, karena masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
(Interpretasi)
Dengan begitu, batik dapat dijadikan kebanggan rakyat Indonesia, karena batik memiliki ragam corak dan warna yang dapat menarik minat para turis asing untuk memilikinya.Sehingga batik dapat menjadi salah satu sumber mata pencaharian yang dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Budaya Tari Kecak
(Pernyataan umum)
Tari kecak merupakan seni tari tradisional yang berasal dari Pulau Bali. Tarian ini dibawakan oleh puluhan penari laki-laki atau lebih dengan cara duduk melingkar sambil menyerukan “cak cak cak” dengan irama tertentu serta mengangkat kedua lengan.
Tari kecak ditampilkan oleh puluhan penari pria yang bertelanjang dada dan mengenakan kain bermotif kotak-kotak khas Bali dari pinggang sampai ke lutut.
(Urutan sebab akibat)
Tari Kecak pertama kali diciptakan oleh Wayan Limbak, seorang penari asal Bali dan Walter Spies, seorang pelukis asal Jerman. Kedua tokoh tersebut menciptakan Tarian Kecak pada tahun 1930-an.
Tarian tradisional Bali ini diciptakan berdasarkan ritual Sanghyang serta beberapa bagian dari cerita Ramayana. Sehingga Tari Kecak juga dikenal dengan nama Rangrang Sanghyang.
Ritual Sanghyang sendiri adalah pertunjukan tarian dimana penarinya dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan. Pada kondisi ini, mereka berkomunikasi dengan ruh para leluhur kemudian menyampaikan harapan-harapannya.
Pertunjukan Tari Kecak membawakan cerita yang diambil dari kisah Ramayana. Seruan “cak cak cak” yang dilantunkan oleh penari-penari pria sambil mengangkat kedua tangan adalah gambaran salah satu peristiwa dalam kisah Ramayana.
Yaitu peristiwa di mana barisan kera memberikan bantuan kepada Rama untuk melawan Rahwana. Di pertunjukan Tari Kecak, penonton disuguhi nuansa sakral sekaligus mistis melalui pernak-pernik seperti bunga kamboja, gemerincing gelang, topeng, hingga bara api.
(Interpretasi)
Tari Kecak diciptakan sebagai seni yang mengandung ritual dan bernilai spiritual. Keindahan gerakan yang berpadu dengan seruan berirama oleh para penarinya membuat pertunjukan ini menjadi salah satu daya tarik utama wisata budaya Bali.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Budaya Warisan Budaya
(Pernyataan umum)
Budaya adalah sebuah warisan turun temurun yang harus dilestarikan agar tidak hilang dari dunia. Budaya bisa dikatakan sebagai simbol atau kebiasaan dari suatu negara atau atau daerah tertentu. Budaya juga dapat disebut sebagai kebiasaan atau adat istiadat.
(Urutan sebab akibat)
Budaya juga termasuk cara hidup berkembang yang menghasilkan sesuatu. Hasil budaya dibagi dalam bentuk pengetahuan, kepercayaan dan estetika.
Setiap satu tempat dengan tempat lainnya memiliki budaya yang berbeda atau bisa saja sama dalam bentuk yang berbeda. Budaya yang sudah berubah biasanya dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Perubahan pada budaya ini mempunyai dampak positif dan negatif pada masyarakat yang bersangkutan.
(Interpretasi)
Budaya menjadi sesuatu yang harus dijaga dan dilestarikan agar ciri khas suatu daerah tidaklah hilang. Kekayaan bangsa dalam wujud budaya ini membuat tali persatuan dan kesatuan semakin kuat. Dengan persatuan yang kuat, maka negara tidak akan mudah terpecah belah.
Editor : Putra