JAKARTA, iNews.id - Kesuksesan Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengirimkan pesawat luar angkasa Artemis I, menjadi pembuka pintu bagi masyarakat agar bisa tinggal di bulan.
Peneliti NASA optimistis, pada tahun 2030 manusia bisa tinggal di bulan dengan waktu yang lama.
Howard Hu, peneliti NASA dan Manajer Program Orion kepada BBC mengatakan Artemis I merupakan sebuah langkah panjang eksplorasi luar angkasa. Tidak hanya berguna buat Amerika Serikat tapi juga masyarakat dunia.
Menurutnya program Artemis yang dijalankan NASA akan membangun sebuah gerbang bulan atau Lunar Gateway. Tempat itu berupa sebuah stasiun khusus dimana para astronot bisa tinggal dan bekerja di bulan.
Dia menjelaskan gerbang itu nantinya mengorbit di bulan dan jadi pos awal untuk membawa para astronot ke bulan.
"Tentunya dalam dekade ini kita akan bisa menempatkan banyak orang di bulan dalam waktu yang lama. Tergantung pada berapa lama mereka berada di permukaan bulan. Mereka akan bisa memiliki tempat tinggal, dan akan punya kendaraan khusus di sana," terang Howard Hu.
Dia melanjutkan selama di bulan nantinya mereka akan tinggal untuk melakukan banyak hal. Termasuk melalukan penelitian ilmiah terhadap kondisi bulan. Hanya saja menurutnya bulan bukanlah tujuan akhir. Misi ke bulan justru merupakan upaya menuju langkah selanjutnya yakni tinggal di Mars.
"Maju ke depan adalah pergi ke Mars. Ini adalah lompatan batu yang paling besar. Jadi ini benar-benar penting untuk mempelajari hidup lebih dari sekadar di orbit bumi," jelas Howard Hu.
Diketahui Artemis I berhasil diluncurkan NASA dari Kennedy Space Center, Amerika Serikat pada 16 November 2022 lalu.
Roket tersebut membawa wahana luar angkasa Orion tanpa awak, yang nantinya akan memisahkan diri lalu terbang menuju orbit bulan. Amerika Serikat terakhir kali mengirim astronot ke Bulan pada era Apollo, dari 1969-1972.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta