Uang Koin Kuno Bertuliskan Holand 1734 Ditemukan Warga

KOLAKA UTARA, iNewsPonorogo.id - Uang koin kuno, sebuah bukti benda bersejarah, ditemukan di Desa Bangsala, Kecamatan Porehu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Uang koin tersebut terbuat dari logam perak dan bertuliskan Holandi dengan tahun pembuatan tertera pada tahun 1734.

Selain uang koin kuno, penemuan benda-benda sejarah dan prasejarah lainnya juga ditemukan, termasuk peti penyimpanan mayat biasa yang disebut soronga, berusia ribuan tahun. Selain itu, ada juga batu ike untuk membuat pakaian dari kulit kayu dengan cara dipukul-pukul, serta gelang kuningan.

Baca Juga

Wanita Ini Beli Rumah dengan Uang Koin Senilai Rp46 Juta, Hasil Nabung 3 Tahun di Galon Air Mineral

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kolut menjelaskan bahwa batu ike digunakan oleh orang-orang pada masa lampau untuk membuat pakaian dari kulit kayu. Berdasarkan sejarah, batu tersebut sering digunakan oleh manusia sekitar tahun 2.500 sebelum Masehi.

"Jika merujuk pada batu itu, tentu tergolong dalam peradaban yang cukup tua karena masih menggunakan pakaian dari kulit kayu. Untuk menentukan usia masing-masing benda, perlu diuji terlebih dahulu melalui laboratorium," ujarnya pada Selasa (1/8/2023).

Dalam soronga, terdapat tulang belulang dari jenazah yang diletakkan dan dapat dibuka. Berdasarkan penampakannya, diperkirakan soronga merupakan peninggalan terakhir sebelum masyarakat mengenal agama Islam.

Baca Juga

Intip Harga Terbaru Uang Koin Rp500 dan Rp1.000, Ada yang Seharga Mobil

Namun, kecuali soronga yang masih terletak di goa, benda-benda lainnya seperti uang koin, gelang, dan batu masih berada di tangan warga yang menemukannya. Pihak Dikbud Kolut akan mempersiapkan uang kompensasi untuk melakukan barter agar benda-benda tersebut bisa sampai ke Dikbud.

Sadaruddin menyatakan bahwa hampir di setiap desa di Kecamatan Porehu banyak ditemukan benda-benda peninggalan prasejarah. Rencananya, benda-benda tersebut akan diusulkan sebagai kawasan cagar budaya dan akan dilakukan observasi secara menyeluruh.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta