Dulunya memang makam tersebut telah dipindah dengan ritual atau prosesi tertentu, karena memang sudah lama sekali, lantas di pindahkan ke area makam yang baru, sebelum tenggelam.
“Ada kalau seribu makam, karena memang sudah turun temurun, dari leluhur yang dulu, di desa ini,” terang Choirul Hadi, Mudin Desa Ngadirojo.
Meski makam yang lama masih ada dan muncul ke permukaan, namun warga jika ingin ziarah dimakam yang baru, karena mereka percaya bahwa leluhurnya telah dipindahkan.
“Sudah tidak dimakam yang lama, jadi kalau ziarah yang dimakam yang baru,” pungkasnya.
Area pemakaman lebak memang masuk dalam aliran Waduk Bendo, hingga membuat makam tenggelam. Kemudian warga lantas memindahkan makam tersebut ke makam baru yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari lokasi yang lama.
Editor : Putra