Makna Turi Putih
Makna dalam lagu ini dikatakan lirik turi putih adalah sebagai lambang kain kafan yang digunakan untuk mengkafani mayat.
Ditandur neng kebon agung, melambangkan bahwasannya kita akan dikuburkan di sebuah makan tanpa adanya seseorang yang menemani.
Mbo iro, lirik ini melambangkan sebuah pertanyaan yang akan ditanyakan oleh malaikat Allah pada saat kita sudah meninggal.
Kembange opo, ini adalah sebuah simbol kebaikan apa saja yang sudah kita lakukan selama di dunia.
Tandurane tanduran kembang, bahwasannya kita sebagai manusia yang masih diberi kesempatan untuk hidup seharusnya kita harus selalu menanam dan melakukan kebaikan untuk bekal kita nanti.
Kembang kenongo ing njero guo, bahwasannya semua amal baik ataupun buruk akan menemani kita saat di liang lahat nanti.
Tumpakane kereto jowo rudo papat rupo menungso, saat kita meninggal nanti kita diantarkan ke pemakaman dengan memakai keranda yang memiliki roda empat berupa manusia.
Etan kali kulon kali tengah-tengah tanduran pari saiki ngaji sesok yo ngaji ayo manut poro kiyai, lirik ini berupa pantun yang mengajak kita untuk selalu mencari ilmu dari berbagai tempat dan untuk selalu patuh dengan para guru-guru dan para kiai yang sudah memberikan ilmu kepada kita dan juga yang mengasah kita untuk pribadi yang luhur.
Demikian ulasan lirik sholawat Turi Putih lengkap dengan artinya dan makananya yang mendalam tentang kematian.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta